LEGION NEWS.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Kemenag) RI, Nizar Ali mengajak untuk mensukseskan prestasi predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tahun 2022. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penatakelolaan dan akuntabilitas program Kemenag RI.
Hal ini disampaikan saat Nizar yang juga sebagai Sekretaris Jenderal Kemenag RI membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama 2022 yang digelar di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dengan mengusung tema Percepatan Transformasi Layanan Pendidikan.
“Saya minta kepada seluruh Jajaran Ditjen Pendis beserta stake holdernya mensukseskan serta menyiapkan secara maksimal agar predikat WTP tahun 2022 dapat diraih kembali,” tegas Nizar saat membuat Raker yang mengangkat tema Percepatan Transformasi Layanan Pendidikan Islam, Senin (28/02/2022).
Nizar menuturkan, WTP dapat diraih jika upaya untuk meningkatkan kualitas tatakelola pemerintahan dapat dilaksanakan denga baik yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan pemberantasan korupsi secara terarah, sistematis dan terpadu.
Dijelaskan Sekjen penatakelolaan ini dimulai dari akuntabilitas kinerja dan keuangan. “Kepatuhan terhadap pertanggungjawaban keuangan negara akan menciptakan kinerja yang efektif, efisien dan ekonomis,” jelasnya.
Nizar menambahkan program strategis Kemenag sebagian besar ada pada Ditjen Pendis. “Maka saya berharap Ditjen Pendis dapat melaksanakan tugas dan kinerja dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Selaras dengan Sekjen, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan tugas kita seseungguhnya hanya melayani.
“Saya mengajak kepada seluruh hadirin marilah kita memberikan layanan terbaik untuk seluruh stakeholder kita,” ajak Ramdhani.
Dhani juga mengapresiasi kerja keras dan kerja cerdas Ditjen Pendis pada tahyu 2021 sehingga catatan serapan anggaran dapat mencapai 99,95 persen. “Terimakasih atas kerja keras dan kerja cerdas kita selama ini sehingga catatan serapan Ditjen Pendis dapat mencapai 99,95 persen,” ungkap Guru Besar UIN Sunan Gunung Djadi Bandung ini.
Kegiatan Rakernas Ditjen Pendis dihadiri oleh 124 peserta secara luring dan dihadiri secara daring oleh Kepala Bidang Pondok Pesantren, Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam, Kepala Bidang Madrasah dan Kepala Biro dari UIN, IAIN dan STAIN di seluruh Indonesia. (**)