POLITIK, Legion-news Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan hadir serta membuka pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN di Kantor DPP PAN, Jalan Warung Buncit Raya, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (31/8).
Dalam Raker PAN Zulkifli Hasan atau biasa disapa bang Zulhas menyampaikan hasil pertemuan dengan para petinggi partai politik koalisi bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan bahwa pertemua tersebut tidak sekadar membahas pandemi Covid-19. Sejumlah isu lain pun turut dibahas dan diberikan masukan, Begitu diceritakan Ketum PAN ini.
Wakil Ketua MPR RI ini memandang setelah 23 tahun berjalan, amandemen UUD 1945 perlu kembali dievaluasi.
Alasan perlunya dilakukan evaluasi UUD 1945 atas pertimbangan situasi saat ini, kata dia, ketika antar elemen bangsa khususnya yang berkaitan dengan pemangku kebijakan, saling merasa paling berkuasa dan tidak sinergi satu sama lain.
“Ada beberapa bicara ‘wah kita kalau gini terus, ribut, susah, lamban, bupati enggak ikut gubernur, gubernur enggak ikut macem-macemlah ya,” tutur Zulhas.
“KY merasa lembaga paling tinggi paling kuat. MA merasa paling kuasa, MK enggak (kuat). (lalu) MK katanya yang paling kuasa, DPR paling kuasa. Semua merasa paling kuasa’,” ujar Wakil Ketua MPR RI ini.
Melihat kenyataan seperti itu, maka perlunya dilakukan, amandemen UUD 1945 perlu dievaluasi.
“Evaluasi itu juga untuk menata ulang jalan setapak demokrasi di masa depan,” harap-Nya.
“Jadi setelah 23 tahun, hasil amandemen itu menurut saya memang perlu dievaluasi. Termasuk demokrasi kita ini, kita mau kemana, perlu dievaluasi,” katanya.
Hadir secara fisik di lokasi acara Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay dan ketua-ketua DPW PAN seluruh Indonesia.
Sementara, jajaran pendiri dan senior PAN serta Majelis Pertimbangan Partai hadir secara virtual. (lnj)