LEGIONNEWS.COM – BANTEN, Usai menghadiri Puncak Hari Lahir Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke-50 Tahun dan Pembukaan Workshop Nasional DPR RI dan DPRD PPP di Sriwijaya Hall ICE BSD City Tangerang, Provinsi Banten, 17 Februari 2023. Presiden Joko Widodo atau Jokowi berkesempatan menemui sejumlah awak media.
Awak media menanyakan sekaitan dengan bakal calon presiden dan wakil presiden RI di 2024 mendatang.
Wartawan;
Bapak hadir di PPP, bisa dijelaskan tadi optimisme PPP mendapatkan suara?
Presiden Republik Indonesia;
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu adalah partai Islam tertua yang sampai sekarang masih eksis dengan infrastruktur, dengan jaringan yang sudah kuat sejak lama 50 tahun, hati-hati dengan brand besar yang dimiliki. Jadi, saya melihat bahwa target yang ingin dicapai oleh PPP insyaallah tercapai, bukan sesuatu yang sulit. Asal semuanya di tingkat pusat sampai ke daerah bergerak, bergerak dan solid.
Wartawan;
Tadi menyebut beberapa capres, kalau Bapak dukungnya siapa sih, Pak?
Presiden Joko Widodo;
Nanti kalau saya menyebut satu, nanti ramai. Sebut semuanya.
Wartawan;
Pak Mardiono cocoknya jadi apa sih, Pak? Capres atau cawapres?
Presiden Jokowi;
Cocok. Capres cocok, cawapres cocok.
Wartawan;
Apa karena yang didukung tidak datang ke acara ini atau bagaimana?
Presiden Republik Indonesia;
Sudah tadi saya sampaikan, calon yang hadir ini Pak Prabowo, ada Pak Erick, ada Pak Sandi, ada Pak Mahfud, ada Mas AHY, ada juga Pak Ketua PPP. Jangan lupa.
Wartawan;
Tapi ada yang enggak hadir ya, Pak?
Presiden Jokowi;
Ada yang enggak hadir.
Wartawan;
Pak Erick sebagai Ketua PSSI?
Presiden Jokowi;
Ya, sesuai yang saya sampaikan, pemerintah tidak akan intervensi apa pun kepada PSSI. Tetapi yang paling penting, ada sebuah perubahan, ada sebuah reformasi total, ada sebuah transformasi, sehingga dari kekuatan yang kita miliki, potensi yang kita miliki ini betul-betul nanti tahap demi tahap itu bisa kemajuannya kelihatan, roadmap-nya juga kelihatan, perencanaannya kelihatan. Mau apa dalam 50 tahun, mau apa dalam 25 tahun? Nanti kalau pas minggu depan kelihatannya akan ketemu, akan saya tanyakan itu. Sudah ada peta jalannya belum? Ada targetnya belum? Untuk mencapai target itu, apa yang dilakukan? Semuanya harus terencana secara detail, kalau mau sepak bola kita maju.
Tapi yang kedua, yang paling penting juga, yang kedua, pembangunan infrastrukturnya harus memang ada. Kita kan sampai sekarang enggak punya. Basecamp yang memiliki, saya waktu omong-omong dengan Shin Tae Yong, butuh lima lapangan dalam satu lokasi, ada penginapan, ada kolam renangnya untuk olahraga pemain-pemainnya.
Wartawan;
Pak, tapi Pak Erick sendiri enggak harus mundur kan, Pak? Rangkap jabatan itu Pak Amali dan Pak Erick?
Presiden Republik Indonesia;
Yang paling penting semuanya bisa mengatur waktunya, karena kita kan juga tahu. Pak Basuki itu juga menjadi Ketua Dayung, bisa. Pak Airlangga juga jadi Ketua Wushu, bisa. Pak Luhut juga jadi Ketua PASI, bisa. Pak Prabowo juga jadi Ketua Pencak Silat, bisa. Ini urusan manajemen, jadi manajemen waktu, manajemen mengatur organisasinya, manajemen perencanaannya. Ini masalah manajemen.
Wartawan;
Berarti enggak ada kemungkinan pergantian atau di-reshuffle gitu, dari Ketua PSSI ini? Karena kan ada kritik-kritik soal rangkap jabatan gitu, Pak?
Presiden Republik Indonesia;
Tadi kan sudah saya sampaikan.
Wartawan;
Kabarnya, ada kabar kalau Pak Jokowi sudah memilih sistem pemilihan tertutup?
Presiden Republik Indonesia;
Jadi pemerintah, ini ya perlu saya sampaikan. Kalau dilihat terbuka itu juga ada kelebihan, ada kelemahannya. Tertutup, ada kelebihan dan kelemahannya. Silakan pilih, itu urusannya partai-partai.
Wartawan;
Enggak bener ya kalau Bapak kasih arahan?
Presiden Republik Indonesia;
Enggak, enggak, enggak. Saya bukan ketua partai. (**)