Di era Andi Utta, Tingkat Pengangguran Terbuka Bulukumba Terendah di Sulsel

FOTO: Bupati Bulukumba Buka YESS Expo 2021, Bupati Andi Utta sampaikan motivasi pemuda berwirausaha di sektor pertanian serta ajak pemuda bangga menjadi petani Milenial. Kamis, (28/10)
FOTO: Bupati Bulukumba Buka YESS Expo 2021, Bupati Andi Utta sampaikan motivasi pemuda berwirausaha di sektor pertanian serta ajak pemuda bangga menjadi petani Milenial. Kamis, (28/10)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Dimasa pemerintahan Andi Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta terjadi penurunan pengangguran terbuka di kabupaten Bulukumba.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Diskominfo Andi Ayatullah Ahmad. Dia merujuk dari data Indikator Makro yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba.

Andi Ayatullah Ahmad menuturkan ada 5 indikator makro yang dirilis sebagai data terkini, yaitu tingkat kemiskinan, ketenagakerjaan, Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonomi dan Inflasi.

FOTO: Lima indikator Makro Kabupaten Bulukumba tahun 2023.
FOTO: Lima indikator Makro Kabupaten Bulukumba tahun 2023.

Secara umum kelima indikator tersebut menunjukkan capaian yang positif. Misalnya tingkat kemiskinan Bulukumba terus menurun dari 31,29 ribu pada tahun 2022, turun 30,65 ribu pada tahun 2023 atau mencapai 7,22 persen.

Advertisement

Jumlah dan persentase penduduk miskin mengalami penurunan sejak 2021 hingga 2023. Artinya, baik secara jumlah maupun persentase, terjadi penurunan jumlah penduduk miskin.

FOTO: Lima indikator Makro Kabupaten Bulukumba tahun 2023.
FOTO: Lima indikator Makro Kabupaten Bulukumba tahun 2023.

“Angka 7,22 persen ini juga menempatkan Bulukumba pada posisi ke-6 terendah di Sulawesi Selatan,” ungkapnya Senin 27 Mei 2024.

Meski posisi ke-6 terendah, lanjutnya, Bulukumba menempati posisi pertama dengan kemiskinan terendah di Wilayah Selatan- selatan yang terdiri dari Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai dan Kepulauan Selayar.

“Artinya apa, meskipun semua kabupaten di Wilayah Selatan-selatan memiliki jumlah penduduk lebih kecil dibanding Bulukumba, namun persentase penduduk miskinnya lebih besar,” katanya menambahkan.

Pertumbuhan ekonomi (PDRB) juga meningkat, dari 3,81 persen tahun 2022 menjadi 4,11 persen tahun 2023. Kontribusi PDRB masih didominasi pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 37,59 persen, disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 16,59 persen.

Selanjutnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Meski ada kenaikan dari 1,26 persen tahun 2022 menjadi 1,31 persen tahun 2023, namun angka 1,31 per Agustus 2023 ini menjadi angka terendah di antara kabupaten kota lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Bulukumba disusul oleh Enrekang 1,53 persen dan Sinjai 1,69 persen.

Penduduk usia kerja Bulukumba sebanyak 350.680 orang yang terdiri dari Angkatan kerja 248.205 orang dan bukan Angkatan kerja 102.475 orang.

Dari 248.205 orang Angkatan kerja ini, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 244.955 orang sepanjang periode Agustus 2022 sampai Agustus 2023.

Sementara itu, tingkat Indeks Pembangunan Manusia atau IPM Bulukumba juga terus naik. Tahun 2021 sebesar 72,02, tahun 2022 sebesar 72,75, dan tahun 2023 sebesar 73,64.

Angka IPM ini diambil dari indikator Umur Harapan Hidup saat Lahir: 74,01 tahun, Rata-rata Lama Sekolah: 8,26 tahun, Harapan Lama Sekolah: 13,43 tahun, dan Pengeluaran Riil per Kapita per tahun yang disesuaikan: Rp11.392.000

Angka IPM 73,64 pada tahun 2023 ini masuk pada IPM Level Tinggi dan menempatkan Bulukumba pada posisi ke-9 teratas capaian IPM di antara 24 kabupaten kota di Sulsel.

Untuk data Inflasi per April 2024, Bulukumba berada pada posisi terendah sebesar 2,14 persen menyusul Kota Parepare 2,19 persen dan Kota Makassar sebesar 2,33 persen. (*)

Advertisement