LEGION NEWS.COM – Gelombang demontrasi di beberapa kota kota besar se-indonesia akhir akhir ini kembali marak dilakukan oleh para mahasiswa. Hal ini tentunya mesti menjadi perhatian khusus pemerintah pusat karena bukan tidak mungkin akan ada benturan nantinya di lapangan pada saat puncak demonstrasi.
Alfi Sahar, selaku salah satu Dewan Komando Komite Aktivis Mahasiswa Rakyat Indonesia (KAMRI) mengungkapkan bahwa gejolak demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa tersebut adalah dampak dari pengembangan wacana tiga periode presiden. Selain itu, dia juga menambahkan terkait kegagalan pemerintah dalam menuntaskan berbagai problematika kebangsaan yang terjadi dewasa ini.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa yang disoroti atau menjadi grand issu dari teman teman mahasiswa adalah wacana penundaan Pemilu 2024 hal inilah yang menjadi problem yang perlu di cermati oleh pemerintah pusat” Jelas Sahar
“Ketika pemerintah pusat mampu menyakinkan masyarakat bahwa tidak akan ada penundaan pemilu 2024, serta menunjukkan komitmen mereka dalam perbaikan keadaan kehidupan sosial kemasyarakatan, maka hal tersebut setidaknya mampu menarik simpati dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, sehingga gelombang protes dan gejolak sosial mampu di redam”, tambahnya
Sahar juga menjelaskan terkait dengan muara tuntut rakyat yang menurutnya hanya butuh kepastian terkait wacana penundaan pemilu 2024. Pasalnya, sejak wacana ini bergulir tidak sedikit tokoh tokoh gerakan di galang dengan cara ajakan silaturahmi, cara itu memang biasanya efektif namun tentunya mencedarai marwah gerakan karena di balik silaturahmi tersebut terkadang ada transaksi kepentingan yang tentunya dapat menodai gerakan demonstrasi, menurutnya.
“Saya berharap pihak terkait tidak terus menerus menggunakan cara seperti itu untuk meredam teman teman di dalam melakukan aksi demonstrasi, karena hal itu tentunya menodai jalan suci para demonstran dan merusak idealisme gerakan yang selama ini dimiliki oleh mahasiswa” tutupnya. (Rls)