Deng Ical: Saya Jadi Wali Kota untuk Pastikan Hak Rakyat Terpenuhi

MAKASSAR||Legion News – Selasa, 10 Oktober 2020, pasangan calon nomor urut 3 mendapat giliran berkampanye di Kecamatan Tamalate. Pasangan Syamsu Rizal MI-Fadli Ananda ini melakukan kampanye tatap muka di beberapa titik. Antara lain di Kelurahan Parangtambung, Kelurahan Balang Baru.

Dalam kesempatan itu, Deng Ical—sapaan Syamsu Rizal MI—menegaskan soal niatnya ingin menjadi Wali Kota Makassar. Niat tersebut semata-mata untuk mengabdi, melayani rakyat, dan memastikan hak-hak warga terpenuhi.

“Saya mau jadi wali kota itu bukan untuk jadi bos. Bukan orientasi kekuasaan, apalagi memperkaya diri. Saya mau menjadi wali kota karena ingin melayani masyarakat. Ingin memastikan hak-hal warga terpenuhi,” ungkap pasangan bertagline Dilan ini.

Dikatakan, hak-hak warga yang mesti jadi perhatian pemerintah adalah hak-hak dasar. Pendidikan, kesehatan dan kebutuhan hidup.

Advertisement

“Pemerintah harus hadir mengambil alih beban masyarakat, terutama yang menengah ke bawah. Kebutuhan hidupnya harus terpenuhi, begitu pun pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.

Jika dirinya jadi wali kota, lanjurnya, maka tidak boleh lagi ada warga miskin yang masih pusing memikirkan besok mau makan apa. Mau sekolah dengan biaya apa. Mau berobat dengan ongkos dari mana.

“Pemerintah harus hadir untuk memastikan warga miskin ini tidak kehilangan harapan. Pemerintah harus menjamin,” tegasnya.

Karena itu, menjadi wali kota bagi Deng Ical tidak perlu jualan program yang muluk-muluk. Cukup jaga perutnya rakyat dan jaga perasaannya. “Bagi kita warga Makassar ini yang paling penting,” jelas mantan Wakil Wali Kota Makassar ini.

Begitu juga dengan yang sakit. Tidak boleh karena sakitnya sampai harus kehilangan harapan. Karena pemerintahan Deng Ical-Fadli Ananda akan berupaya menjadikan masyarakat tidak gampang sakit. Itu melalui program satu RW satu dokter.

“Kalaupun ada yang sakit dan harus dirawat pemerintah juga harus hadir memastikan perawatannya secara baik dan tidak perlu pusing memikirkan biaya. Hanya saja memang tidak serta merta. Pilih miki Deng Ical dan Fadli Ananda, kasi jadi wali kota ki, berikutnya menjadi tugas Deng Ical pikirkanki semua,” pungkasnya.
(**)

Advertisement