LEGION NEWS.COM – BEM se-Bogor menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Bogor, Jumat jelang petang.
Demo Badan Eksekutif Mahasiswa se-Bogor di Istana Bogor, Jumat (8/4/2022) sore, sempat berlangsung panas.
Mengantisipasi hal yang tak diinginkan, polisi memasang kawat berduri di depan Museum Nasional.
Untuk diketahui, aksi demo BEM Bogor itu dilakukan sampai dengan menutup jalan raya.
Koordinator BEM se-Bogor, Rizki Nuria Sury Altar menjelaskan, ada enam tuntutan yang disuarakan dalam aksi itu.
Salah satunya adalah penolakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu dan jabatan presiden 3 periode.
“Kami berikan waktu kepada Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan resmi dalam waktu 3×24 jam,” ujarnya.
Jika ultimatum itu tak dipenuhi Presiden Jokowi, maka mereka mengancam akan kembali menggelar aksi serupa.
“Jika sampai pada waktu yang sudah kami tuntutkan sedari awal, kami siap berlipat ganda dan kembali turun menggeruduk Istana Bogor,” katanya.
Rizky menyebutkan dalam struktur masyarakat yang di dalamnya terdapat iklim demokrasi, maka kekuasaan tertinggi selalu dipegang oleh rakyat.
Pihaknya juga menyinggung mahalnya harga minyak goreng sampai kenaikan harga BBM yang berimbas pada langkanya BBM bersubsidi di daerah-daerah.
Hal ini disebutnya merupakan bukti ketidakmampuan pemerintah menjaga iklim demokrasi.
Apalagi sampai muncul wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden sampai amandeman UUD 1945.
“Sehingga memuluskan niat jahat oligarki agar berkuasa kembali di periode selanjutnya,” ujarnya.
Rizky juga menyingung soal pemindaan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang disebutnya ugal-ugalan.
“Seharusnya pemerintah lebih fokus kepada penanganan pemulihan ekonomi pasca dihantam pandemi,” tegasnya. (Sumber: pojoksatu)