Dari 8 Peserta Debat Terbuka Pilwakot Makassar, Akademisi Sebut Ilham Unggul dan Berkualitas

FOTO: Dr Hasrullah MA, Ketua Tim Pengembangan KKN Kebangsaan Tingkat Nasional dan Pengajar
FOTO: Dr Hasrullah MA, Ketua Tim Pengembangan KKN Kebangsaan Tingkat Nasional dan Pengajar

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Dari delapan peserta debat kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Fauzi Arief Uskara disebut oleh akademisi unggul dan berkualitas.

Hal itu diutarakan oleh akademisi Universitas Hasanuddin Makassar, Hasrullah. Ahad (27/10).

“Saya sangat tak mengenali sama sekali anak muda itu dalam debat terbuka. Tapi secara kedalaman materi milenial dan komunikasi politik yang disampaikannya sangat berkualitas,” ujar Hasrullah.

“Dari gaya dia menyampaikan program, lalu menjawab pertanyaan lawan debatnya soal program gratis. Anak milenial ini mampu menjawab dengan regulasi, artinya dia punya kemampuan disitu sebagai calon wakil kepala daerah,” katanya menjelaskan.

Advertisement

Dijelaskannya, kualitas Ilham dalam berkomunikasi dalam debat terbuka itu bakal menarik kelompok usianya, yaitu milenial dan Gen Z.

“Kualitas yang ditampilkan Ilham Uskara, Kalau di branding sedemikian rupa oleh timnya di media sosial sudah barang tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi anak anak milenial dan Gen Z yang hari ini digenggaman tangannya terdapat gadget sudah barang tentu mengakses media sosial,”

Pengajar komunikasi politik itupun mengungkapkan bagaimana dirinya dengan sosoknya saat ini menempuh pendidikan strata dua di perguruan tinggi dalam pilihan di Pilpres 2024 lalu.

“Saya ambil contoh pada diri saya sendiri dan keluarga, Anak saya dari kelompok usia milenial, Saat Pilpres lalu saya lebih memilih Anies Baswedan sedangkan tiga putranya, lebih memilih Prabowo,” ujar Hasrullah.

“Kenapa demikian? Pertama Prabowo lebih memilih seorang Gibran sebagai wakilnya. Kenapa harus Gibran? Terlepas dia seorang putra Presiden saat itu, Prabowo dan konsultan politiknya melihat kelompok usia milenial dan Gen Z itu, 56 persennya sebagai wajib pilih di pemilihan presiden (Pilpres) lalu,” terang penulis 16 buku yang lahir dari tangannya.

“Kedua, Saya tidak memihak kesiapapun tetapi saya melihat apa yang dilakukan Ilham Fauzi Uskara menggunakan teori ilmu komunikasi yang kita kenal dengan komunikasi homofily” ujar Hasrullah.

Ditambahkannya selain teori komunikasi homofily yang diterapkan. Wakil dari calon Wali Kota Makassar Indira Yusuf Ismail, harus mengedepankan teori efikasi dari Albert Bandura.

Untuk diketahui, Hasrullah dan Arya dari hasil penelitian yang dipresentasikan di Universitas Kebangsaan Malaysia (2023) pesta politik dengan teori Efikasi menunjukkan bahwa gebrakan media sosial telah menjadi penggerak dan kemanjuran dalam kehidupan dalam kontestasi kehidupan pesta demokrasi.

“Dari keseluruhan delapan peserta debat kandidat tampil dengan baik. Tetapi didalam debat terbuka, itu kita punya penilaian, Siapa yang unggul dan berkualitas,” kunci Hasrullah. (**)

Advertisement