Dampak Serang Iran ke Israel, Airlangga Gelar Rapat Terbatas dengan Sejumlah Dubes di Jakarta

FOTO: Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024) malam. (Dok. Golkar)
FOTO: Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Senin (15/4/2024) malam. (Dok. Golkar)

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto menilai konflik di Timur Tengah saat ini semakin memanas akan berdampak memicu ketegangan regional hingga ke tingkat global, eskalasi konflik ini juga akan berdampak kepada perekonomian global serta akan meningkatkan risiko makroekonomi bagi perekonomian Indonesia.

Iran mengirim ratusan drone ke Israel pada Minggu (14/04) sebagai bentuk balasan atas serangan Israel yang telah menghancurkan gedung Konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 lalu.

Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Merespons situasi tersebut dan guna mengambil langkah-langkah antisipatif.

Menko Bidang Perekonomian itu menggelar rapat terbatas dengan seluruh unsur Kedeputian pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berikut dengan sejumlah Duta Besar (Dubes) pada Senin (15/04).

Advertisement

“Rambatan dampak (eskalasi konflik) kepada pasar finansial Indonesia baru akan terlihat saat pembukaan pasar besok pagi (Selasa, 16/04). Namun langkah-langkah antisipatif akan disiapkan untuk menjaga kepercayaan pasar atas dampak potensi semakin meningkatnya harga komoditas terutama minyak akibat terganggunya pasokan, serta kenaikan harga emas, sebagai aset safe haven, dan rambatan ke sektor lainnya,” ungkap Menko Airlangga.

Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa konflik tersebut juga akan menimbulkan gangguan pada rantai pasokan melalui Terusan Suez yang akan berdampak langsung setidaknya pada kenaikan biaya kargo.

Produk yang terganggu antara lain gandum, minyak, dan komponen alat-alat produksi dari Eropa.

Secara fundamental, perekonomian Indonesia relatif masih cukup kuat, Pertumbuhan ekonomi masih terjaga di atas 5% dengan inflasi yang terkendali.

Sampai dengan Februari 2024, neraca perdagangan Indonesia juga masih mengalami surplus, dan menopang Cadangan Devisa yang pada posisi terakhir di Maret 2024 tercatat masih kuat.

“Pastinya Pemerintah tidak tinggal diam, kita akan siapkan sejumlah kebijakan strategis untuk memastikan agar perekonomian nasional tidak terdampak lebih jauh. Tentunya tingkat kepercayaan pasar kepada kemampuan perekonomian nasional untuk merespons dampak eskalasi konflik mesti kita jaga,” tegas Menko Airlangga. (**)

Advertisement