COVID-19 Meninggi, BMPD Sulsel Peduli, Serahkan Bantuan ke PMI dan IDI

Foto kiri Ketua PMI Kota Makassar DR. Syamsul Rizal, TengahWakil Ketua Bidang Kepedulian Sosial BMPD Sulsel, Andi Hudli Huduri, Paling kanan dr. Wachyudi Muchsin menyerahkan bantuan kepada PMI Kota Makassar. Sabtu, (31/7).

MAKASSAR, Legion-news Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Sulawesi Selatan melakukan aksi peduli nyata dengan membantu para dokter serta Tenaga Kesehatan atau Nakes di tengah pandemik Covid-19 yang saat ini sedang meningginya.

Hal ini dibuktikan dengan menyerahkan bantuan kepada PMI Kota Makassar dan IDI Kota Makassar, bantuan kepedulian ini bentuk Tanggung jawab Corporate Social Responsibility (CSR) perbankan yang tergabung dalam BMPD ujar Wakil Ketua Bidang Kepedulian Sosial BMPD Sulsel, Andi Hudli Huduri di Makassar. Sabtu, (31/7).

Penyerahkan secara simbolis kepada ketua PMI Kota Makassar Syamsu Rijal dan Humas IDI Kota Makassar dr Wachyudi Muchsin SH MKes untuk di gunakan dokter dan Nakes berupa APD (Alat Pelindung Diri ) , Masker Medis , Handscoon serta bantuan lain dengan mendorong donor darah,

“Bantuan ini baru tahap awal melihat kebutuhan untuk dukungan nyata BMPD kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan melawan Covid-19.” ujar Hudli

Advertisement

Penyerahan bantuan juga di rangkaikan doa bersama agar Indonesia segera bebas pandemik Covid-19.

Humas IDI Kota Makassar dr. Wachyudi Muchsin, SH,.M.Kes mengucapkan banyak terima kasih atas kepedulian BMPD Sulsel mendukung dokter serta Nakes.

“Kepedulian BMPD sejak awal Covid-19 tahun lalu hingga saat ini terbukti nyata banyak membantu dokter serta Nakes, khususnya saat ini banyak yang terpapar covid-19,” tutur dr. Wachyudi

Data tersebut juga bisa diakses melalui laman covid19.go.id yang diperbaharui setiap sore.

Lanjut dokter Yudi Meningkatnya yang terpapar Covid-19 di Sulawesi selatan dan Indonesia, yang juga merupakan penyintas Covid-19 mengajak kerelaan seluruh penyintas Covid-19 untuk dapat mendonorkan darah plasma konvalesen di Palang Merah Indonesia (PMI) atau rumah sakit yang memiliki fasilitas donor plasma konvalesen.

Ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan plasma darah yang sesuai dengan kebutuhan, jika cocok penyintas bisa mendonorkan plasma darahnya, kata dr Koboi sapaan akrab dr. Wachyudi. Sabtu,

Dokter yudi sendiri sudah pernah terpapar Covid-19 dua kali bahkan, Saat pertama Juni 2020 tanpa gejala dan Februari 2021 dengan gejala berat masuk di ICU Covid-19 membaik dengan terapi donor plasma konvalesen .

lanjut dokter Yudi, Plasma konvalesen adalah plasma yang diambil dari pasien yang telah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Plasma adalah bagian dari darah yang mengandung antibodi. Pasien yang telah sembuh dari Covid-19 diharapkan telah memiliki antibodi sebagai perlawanan sistem imun terhadap virus SARS-CoV-2.

Terapi plasma konvalesen merupakan terapi yang dilakukan dengan mendonorkan plasma orang yang telah sembuh dari Covid-19 kepada pasien yang masih terinfeksi imbuh dokter Yudi.

Lanjut Yudi yang juga kabag humas dan kerjasama UIM, Hal ini dilakukan dengan harapan akan membantu antibodi pada tubuh pasien yang masih sakit. Sehingga terapi ini mampu mencegah penyakit berkembang lebih parah dan mempercepat waktu penyembuhan.

Calon donor plasma harus melakukan screening lanjutan di Palang Merah Indonesia (PMI) atau rumah sakit yang memiliki fasilitas donor plasma konvalesen. Ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan plasma darah yang sesuai dengan kebutuhan, jika cocok penyintas bisa mendonor

Bagi penyintas Covid-19 yang ingin mendonorkan syaratnya Pernah terkonfirmasi positif COVID-19 melalui hasil swab RT-PCR dan/atau swab antigen, Telah bebas gejala COVID-19 (demam, batuk, sesak napas, diare) sekurang-kurangnya 14 hari, Usia 18-60 tahun , perempuan yang belum pernah hamil, Berat badan minimal 55 kilogram,tidak menerima transfusi plasma selama enam bulan terakhir.

Ajakan dokter Yudi sesuai dengan harapan Ketua Umum PMI M Jusuf Kalla untuk mengajak seluruh pasien sembuh atau penyintas covid-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen.

JK menyampaikan ada tiga ribu permintaan kantor plasma dari pasien covid-19 di seluruh Indonesia yang belum terpenuhi saat ini akibat kasus covid-19 meningkat tajam di Indonesia. **

Advertisement