Catatan Perjalanan Julia Putri Noor, Ketika COVID-19 Bersama Dirinya Dalam Tiga Pekan

Sumber: Julia Putri Noor, Ketua Jendela Pendidikan Nasional (JPN)

EDUKASI||Legion-news.com Julia Putri Noor mengisahkan perjalanan dirinya selama terkena covid, tepatnya Rabu, 2 Desember 2020 setelah dirinya merasakan demam Diatas 37°, Hal ini tentunya membuat Ketua Umum Jaringan Pendidikan Nasional (JPN) membuat keputusan dengan melakukan Isolasi Mandiri (ISMAN) di tempat tinggalnya.

Julia menceritakan kepada awak media bahwa “dirumah ada aturan yang saya tetapkan, Siapapun sakit Dia tidak boleh tidur bareng dan tidak boleh berdekatan, harus pisah kamar atau pisah kasur” (kayaknya ini buat kalian wajib juga)

Dan itu berlaku ketika saya demam pertama, langsung pisah diri selama 6 hari isolasi mandiri, Sejak demam 2 hari dengan panas badan mencapai 37°-38° keatas, berawal radang tenggorkan karena alergi udara kotor, Lalu demam sembuh dihari ke 3
Tapi masi lemas hingga tetap melanjutkan ISMAN.

Advertisement

Selama menjalani masa isolasi, melakukan perawatan diri dirumah dengan minum paracetamol, minyak kayuputih buat masuk ke hidung sebab hidung mulai tersumbat, hari ke 4 penciuman mulai hilang, saya terus berupaya dengan mencium bau-bau yang tajam selain minyak kayuputih tetap belum sembuh, bau strawberry sabun mandi scarlet sampai, bau pappermint Living young pun ngak tembus.

Saya Mulai feeling bad, sepertinya saya Covid , saya berpikir, saya sering keluar kota, berkali-kali, Alhamdulilah aman bebas Covid-19. Kemudian hadiri pertemuan arisan hingga party, Alhamdulilah juga aman-aman saja.

Tapi tepat tanggal 2 Desember 2020 pra PMS dan emosional agak terganggu saya drop, Disitulah berawal Covid masuk (imun gampang turun bagi perempuan PMS).

Entah dimana terjangkit, Mungkin tubuh saya sudah carrier (Ketempelvirus) hanya karena selama ini imun bagus Covid tidak masuk, nanti pas PMS imun lemah masuklah Covid-19 (Hati hati bagi perempuan di pra PMS dan PMS).

Meski sudah mengkonsumsikan Cefadroxil, obat radang, Madu, Kayuputih, Becom C, Paracetamol (hanya buat penurun panas). Semua itu belum memberhentikan gejala Covid-19 tapi mungkin bisa menjinakkan tapi pela-pelan, Sebab hari ke 6 saya sudah mendingan kecuali hidung tidak mencium aroma bau segala macam jenis.

Lalu saya menuju ke Rumah Sakit Angkatan Laut (AL) di Jakarta untuk lakukan Swab Antigen, dan disanalah baru terdeteksi saya positif COVID-19.

Tapi Alhamdulilah saat bersama suami lakukan repid test antigen disaat bersamaan, Malah suaminya dinyatakan Negative sedikit lega sebab suami ada DM) dan alhamdulilah anak-anak pun aman sebab saya sudah melakukan ISMAN sejak demam dan tidak berinteraksi sejak sakit mengurung diri saja

Ketika dirumah sakit AL, saya Mencoba kuat mendengar nama COVID-19 menyapa, tapi selanjutnya tiba-tiba penglihatanku kabur dan lemas , selanjutnya saya sudah di papah ke Unit Gawat Darurat (UGD), ya pasti sedikit shock mendengar penyakit menakutkan masuk kebadan saya.

Maka Senin tanggal 7 Desember 2020 saya harus bawa koper buat Liburan di RS. AL sampai saya negative.

Pesan aku sementara, Kalau kalian mantan pejuang Covid-19 atau sementara menjalani Isolasi mandiri Covid-19, Mending jujur, sebab banyak orang ingin belajar dari kita, Bahkan plasma darahmu bisa membantu Covid bukan aib loh, tapi sikapi dengan bijak

Covid-19 perlu dikenalkan entah sampai kapan kita akan hidup bersama covid mau tidak mau dia ada di sekitar kita seperti CASPER (hantu kecil yang baik hati) jangan ciptakan bayangan yang menakutkan agar Covid bisa menjinak bukan mengganas, bukan kah semu terjadi karena IMAJINASI? jadi baiknya bayangkan covid bersahabat dan mudah dijinakkan, Kenali Covid tapi tetap waspada!

Ceritakanlah Jujur agar banyak orang tertolong maupun berhati-hati karena pengalaman mu, Sebab tidak boleh copy paste obat tanpa banyaknya baca share pengalaman dan kamu pelajari.

Satu hal lagi, Jangan pernah takut sama mantan Covid sebab dia sudah steril dan nyaris kebal, Tapi mantan Covid lah yang takut sama kalian sebab kalian bisa saja Carrier sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG).

Kondisi selama isolasi di RS saya segar bugar sejak 8 Desember tapi kenapa saya tidak boleh pulang ???
Sebab saya masih harus Swab sampai dokter memutus kan saya benar benar Negative

Hal terpenting dalam keseharian saya telah menjalani 4 kali Swab Test, badan saya bugar tapi kenapa rumah sakit masih bilang saya positif, disitulah kalian harus paham bugar belum tentu bebas covid, Kalau sahabat sekalian terjangkit covid dan tidak mau ke RS mana bisa kita kontrol virus apa masih ada dibadan atau tidak?

Kalau hanya mengobati sendiri dan sudah merasa sehat langsung beraktifitas itu bahaya, bisa menjangkitkan orang lain sebab terlihat sehat tapi membawa virus kemana mana, jika covid datanglah ke dokter minta obat yang benar dan lakukanlah isolasi maksimal, rejeki ngak akan lari kalau sebulan ditinggal demi sehat.

Dan saya sendiri isolasi di RS nanti setelah tes PCR ke 5 saya baru dinyatakan negative , dan itu memakan waktu 20 hari dirumah sakit, lama kan?

Dokter tidak mau memulangkan pasien kalo tidak lewat dari 3 minggu isolasi sebab 2 minggu masih belum benar-benar bersih, dan setelah pulang masih tetap di suruh isolasi dirumah 2 minggu jadi cukup lamakan baru saya boleh jalan-jalan lagi

Intinya jangan merasa sehat meski kita terlihat sehat bila sudah pernah sakit atau sering berada diantara orang berkumpul sebaiknya disipilin lah dengan covid lakukan semua yang benar inshaallah disembuhkan dan dan bebas virus.

Advertisement