Penulis: Imam Buhori
Mantan Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor
LEGIONNEWS.COM – OPINI, Bisa dipastikan ada tiga pasangan Calon Presiden yang ikut dalam kontestasi pemilu 2024. Setelah Prabowo Subianto memilih jadi capres ketimbang harus menjadi cawapresnya Ganjar Pranowo yang di usung dari PDIP. Partai Nasdem juga konsisten mencalonkan Anis Baswedan dengan koalisi perubahannya. Walaupun Partai Nasdem jauh jauh hari mendeklarasikan Cawapresnya namun masih juga belum menemukan cawapresnya.
Kenapa?
Cawapres biasanya hasil dari kompromi politik antar partai pendukung, bila salah dalam menentukan Cawapres bisa kalah dalam pilpres
Cawapres ini menjadi penting katena harus bisa mendongkrak suara untuk bisa menang
Hasil beberapa lembaga survey yang sering dijadikan acuan dalam pilpres dan pilkada masing masing capres yang di usung punya peluang yang sama, Terkadang Ganjar unggul, terkadang ,Prabowo yang unggul, walau Anis belum sampai mengungguli kedua calon namun jumlah yang belum menentukan sikap dalam survey masih banyak. Maka perlu dicari pasangan yang bisa mendulang suara sehingga suara capres bisa terdongkrak.
Tidak mudah mencari Cawapres yang bisa mendongkrak suara. Selain punya pengaruh sosial yang kuat harus menang dalam kompromi politik. Inilah yang menyebabkan tarik ulur partai pengusung dalam menentukan cawapresnya.
Mau menempatkan kader NU yang bisa menyedot suara NU juga tidak mudah….bisa saja bila salah satu Capres berpasangan dengan kader NU maka Capres lainnya juga akan berpasangan dengan kader NU sehingga suara NU yang besar akan terpecah, bisa juga ketiga tiganya tidak memasang kader Nu. Memilih kader politisi atau pengusaha yang berduit.