LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Secara tiba-tiba salah satu calon anggota legislatif (Caleg) Partai Nasdem Dapil NTT II, Ratu Ngadu Bonu Wulla, mundur dari pencalegkan.
Hal tersebut diketahui dari Komisioner KPU August Mellaz saat digelar rapat pleno rekapitulasi Pemilu 2024 di dalam rapat, KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024).
“Tentu suratnya kami terima nanti kami akan pelajari sendiri. Kami juga tidak akan sampaikan di forum ini substansinya apa karena yang pasti ini kan prosesnya memang rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk pemilu baik presiden wakil presiden, DPR dan DPD untuk provinsi NTT,” kata August.
Untuk diketahui Ratu Wulla mampu memperoleh suara tersebar di Partai Nasdem. Dia mampu mengalahkan Viktor Bungtilu Laiskodat yang berada di posisi 5 dengan 65.359 suara.
Sedangkan Ratu Wulla menempati posisi ketiga di NTT II dengan perolehan 76.331 suara.
“Dalam forum terbuka ini bahwa calon anggota legislatif Partai NasDem nomor urut 5 Dapil NTT II menyatakan mengundurkan diri dan dengan demikian kami dari DPP Partai NasDem menyampaikan surat kepada KPU RI dengan ditembuskan kepada Bawaslu RI,” ucap Saksi Partai NasDem di rapat pleno.
Ratu Wulla adalah istri dari mantan Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu.
Pada Pileg 2024 lalu, Total perolehan suara parati Nasdem di dapil NTT II itu sebanyak 207.732 suara. Selain kegagalan Viktor, Nasdem juga kehilangan satu kursi jika dibandingkan hasil Pemilu 2019.
Kabar mundurnya Ratu Wulla heboh di media sosial tiktok. Netizen mengaitkan dengan mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat yang menyebabkan Ratu Wulla mundur.
Akun tiktok @PengANGGURan misalnya dalam unggahannya menyebutkan mundurnya Ratu Wulla sesuai visi Nasdem yaitu perubahan.
“sesuai visi Nasdem perubahan,” tulis akun tiktok @PengANGGURan seperti dilihat Rabu (13/3)
Unggahan @PengANGGURan lalu di timpal akun @Eduardus Lamas, dia menyebut mundurnya Ratu Wulla bagian dari restorasi.
“bagian dari restorasi *** @Eduardus Lamas
Tak mau kalah dari akun tiktok @PengANGGURan dan @Eduardus Lamas. Netizen diketahui asal NTT pun ikut berkomentar.
@stvanusRella1:
“takut di sliding oleh laiskodat paling…. **** tulis akun tiktok @stvanusRella1:
Untuk Dapil II NTT tersedia 7 Kursi. Dapil ini meliputi Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sumba Timur, Sumba Barat, Rote Ndao, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Sabu Raijua, Malaka dan Kota Kupang.
Berikut ini 10 daftar caleg tertinggi ke terendah di daerah pemilihan NTT II:
1. Demokrat, Anita Jacoba (131.396)
2. Golkar I, Emanuel Melkiades Laka Lena (95.138)
3. NasDem 5, Ratu Ngadu Bonu Wulla (76.331)
4. PDIP I, Yohanis Fransiskus Lema (72.833)
5. NasDem 1, Viktor Bungtilu Laiskodat (65.359)
6. Golkar II, Gavriel P. Novantono (58.176)
7. PDIP II, Sterano Rizki Adrancus (46.673)
8. PSI, Jane Natalia Suryanto (46.055)
9. Gerindra I, Esthon L.Foenay (43.115)
10. Gerindra II, Serena Cosgrova Francies (38.882)
Soal mundurnya Ratu Wulla mendapat respon dari pengamat politik Universitas Muhamadiyah Kupang Ahmad Atang.
Dilansir dari Gatra Ahmad Atang menyebutkan mundurnya Ratu Wulla sebagai caleg terpilih Partai Nasdem Dapil II NTT di luar kewajaran dan menjadi preseden buruk.
“Spekulasi publik akan memunculkan pertanyaan bahwa apa benar yang bersangkutan berkeinginan mundur atau dimundurkan,” kata Ahmad Atang, Selasa (12/3).
Menurut dosen Universitas Muhamadiyah Kupang ini dugaan publik selalu saja terjadi karena apa yang dilakukan yang bersangkutan bukan hal yang biasa.
“Kesangsian publik beralasan, karena seandainya ibu Ratu Wulla merasa tidak sanggup atau tidak nyaman menjadi anggota DPR mengapa tidak dari awal dan kenapa harus di posisi jadi baru mundur,” jelas Ahmad.
Mundurnya Ratu Wulla sebagai caleg terpilih, kata Ahmad, tidak otomatis caleg perolehan suara terbanyak di bawahnya menjadi penggantinya.
“Ini karena posisi Ratu Wulla belum menjadi anggota DPR karena belum dilantik sehingga tidak berlaku pergantian antar waktu,” ucapnya.
Ahmad mempertanyakan apakah dengan mundurnya Ratu Wulla tersebut maka suara yang diperoleh tetap dihitung atau justru gugur bersamaan dengan sikap pengunduran sebelum penetapan.
“Untuk menjelaskan hal ini tentu KPU sebagai penyelenggara yang dapat mengklarifikasinya,” jelas Ahmad.
Secara etik, Ratu Wulla telah mengabaikan kepercayaan rakyat yang telah memberikan suara kepadanya. Ini merupakan preseden buruk terhadap perilaku politisi caleg yang tidak menghargai suara rakyat.
“Oleh karena itu, sebagai pertanggungjawaban moral dan politik, Ratu Wulla harus menjelaskan ke publik terkait keputusan mundur agak tidak menjadi bola liar bagi NasDem dan yang bersangkutan ke depannya,” tutup Ahmad.
Seperti diketahui, Anggota DPR RI dari Partai NasDem asal NTT Ratu Wulla yang terpilih kembali menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029 tiba-tiba mengundurkan diri. (LN/Gatra)