LEGION-NEWS, TANA TORAJA – Dinas Sosial Kabupaten Tana Toraja gelar bimbingan teknis (Bimtek) fasilitator Family Development Session (FDS) kesehatan dan gizi bagi pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), dalam penanganan stunting di Kabupaten Tana Toraja.
Bimtek fasilitar FDS PKH ini digelar di objek wisata pango-pango, Kelurahan Tosapan, Makale Selatan, Kamis (9/6/2022), dihadiri wakil Bupati Tana Toraja, dr Zadrak Tombeg, Ketua TP-PKK Tana Toraja, Yariana Somalinggi’, Kadis Kesehatan Tana Toraja, dr Ria Minolta Tanggo, Plt Kepala Dinas Sosial Tana Toraja, Drg. Adriana Saleng, serta puluhan pendamping PKH di lingkup kabupaten Tana Toraja sebagi peserta bimtek.
Plt Kepada Dinas Sosial Tana Toraja mengatakan dalam sambutannya mengatakan, sehubungan dengan penanganan stunting di Tana Toraja dibutuhkan bimbingan teknis bagi SDM PKH yang akan melaksanakan FDS kepada 525 kelompok dampingan dengan total penerima manfaat sebanyak 12.419 KPM.
“Bimtek ini sifatnya penyegaran karena pendamping PKH telah di diklat sebelumnya di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejateraan Sosial BBPPKS regional V Sulawesi pada tahun 2017”, sebut Adriana.
Bimtek ini dibuka langsung wakil Bupati Tana Toraja, dr, Zadrak Tombeg. “Dengan mengucap syukur bimbingan teknis Fasilitator Family Development Session (FDS) program keluarga Harapan (PKH), Dinas Sosial Kabupaten Tana Toraja dalam penanganan stunting saya buka”, tutur Zadrak saat membuka kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, Zadrak menyampaikan pentingnya penyamaan persepsi tentang stunting bagi semua tim percepatan penurunan stunting guna menekan angka stunting di kabupaten Tana Toraja.
“Peran orang tua sangat dibutuhkan memberikan asupan gizi yang maksimal bagi anak dibawah umur 2 tahun dalam menentukan perkembangan otak anak kedepan, jadi pendamping PKH sampaikan kepada penerima bantuan PKH”, kata Zadrak.
Wakil Bupati Tana Toraja itu juga mengatakan, jika gizi bayi tidak disupport dengan baik sejak umur 0-2 tahun, maka anak tersebut akan berpotensi stunting nantinya.
Sementara itu, Yariana Somalinggi mengatakan, penerima bantuan PKH memang harus butuh pendampingan mengingat selama ini yang banyak masuk kategori stunting adalah penerima bantuan PKH.
“Muda-mudahan kerjasama antara pemerintah kecamatan, pemerintah lembang, Pendamping PKH, Tim Penggerak PKK dapat menekan stunting di Tana Toraja”, tutur Yariana yang juga tim percepatan penurunan stunting di Tana Toraja.