BNPB Pusat: Sebanyak 1.979 jiwa Mengungsi, Belum Dilaporkan Korban Jiwa Akibat Abu Vulkanik Semeru

FOTO: Salah satu anggota BNPB saat mengungsikan seorang ibu lanjut usia, (property BNPB)
FOTO: Salah satu anggota BNPB saat mengungsikan seorang ibu lanjut usia, (property BNPB)

JAKARTA – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan kondisi terkini muntahan abu vulkanik dari gunungapi Semeru.

Sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi Awan Panas Guguran (APG) dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunungapi Semeru,” Minggu (4/12) *** Dilansir dari laman akun twitter BNPB_Indonesia

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunungapi Semeru dari level III (siaga) menjadi level IV (awas).

Sementara itu, Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci ada 11 titik pengungsian yang meliputi;

Advertisement

1. Sebanyak 266 jiwa berada di SDN 4 Supiturang,

2. Sebanyak 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo,

3. Sebanyak 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip,

4. Sebanyak 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip,

5. Sebanyak 131 jiwa di Balai Desa Penanggal,

6. Sebanyak 52 jiwa di Pos Gunung Sawur,

7. Sebanyak 216 jiwa di Balai Desa Pasirian,

8. Sebanyak 150 jiwa di Lapangan Candipuro,

9. Sebanyak 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMPN 2 Pronojiwo.

Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa.

Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.

Sebanyak 10.000 lembar masker kain, 10.000 lembar masker medis dan 4.000 masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik.

Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial.

Sumber informasi dari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. (**)

Advertisement