BMI Minta Aparat Usut Hubungan Anton Gobay dengan Lukas Enembe Soal Penyeludupan Senpi dari Filipina Selatan

FOTO: Senjata api jenis laras panjang berkekuatan tinggi tipe COLT AR-15 kaliber 9mm PARA (5 buah di masing-masing koper); 20 buah magasin; dan 10 buah detachable riffle butt yang dipegang oleh Anton Gobay.
FOTO: Senjata api jenis laras panjang berkekuatan tinggi tipe COLT AR-15 kaliber 9mm PARA (5 buah di masing-masing koper); 20 buah magasin; dan 10 buah detachable riffle butt yang dipegang oleh Anton Gobay.

MAKASSAR – Brigade Muslim Indonesia atau BMI menanggapi peristiwa penangkapan Anton Gobay seorang WNI yang ditangkap pihak keamanan Filipina yang akan menyeludupkan senjata api (Senpi) ke Indonesia melalui Filipina Selatan.

Menurut Ketua Umum BMI, Penangkapan Anton Gobay bersama warga Filipina itu membuka mata kita semua, bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB itu telah telah mengirim kaum terpelajar ke negara yang memiliki konflik bersenjata untuk mendapatkan persenjataan.

“Dengan ditangkapnya Anton Gobay oleh pihak keamanan Filipina, sudah barang tentu menjadi pelajaran berharga, bagaimana tidak Gobay inikan sedang mengikuti pendidikan sekolah pilot di Filipina. Dia ditangkap di daerah bagian selatan negara itu, yang infonya merupakan daerah basis kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan,” ujar Ketum BMI.

“Kita ketahui bersama Abu Sayyaf telah ditetapkan oleh dunia internasional bahwa kelompok Abu Sayyaf merupakan teroris yang berafiliasi dengan ISIS. Kelompok inikan oleh pihak pemerintah Filipina ingin memisahkan diri dari negara itu.” imbuh Muhammad Zulkifli Ketum BMI saat dirinya dihubungi via whatsapp oleh awak media. Kamis (11/1/2023)

Advertisement

Dia pun menjelaskan bahwa kelompok kriminal bersenjata di Papua itu telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Pemerintah Republik Indonesia beberapa waktu yang lalu.

“Sebagai masyarakat kami berharap kepada lembaga negara TNI-Polri lebih memperketat jalur masuk ke wilayah Indonesia yang kemungkinan dilalui oleh para penyelundup termasuk masuk wilayah pengunungan Papua yang menjadi basis pergerakan teroris KKB,” tambah alumni fakultas teknik UMI Makassar ini.

Tidak sampai disitu Ketum BMI ini juga meminta aparat TNI-Polri wajib mengusut jaringan para penyuplai senjata.

“Jangan sampai dia (Anton Gobay) ada hubungan dengan tersangka Lukas Enembe,” katanya Kamis

“Dan kita harap negara tidak perlu ragu untuk memberikan hukuman maksimal kepada para penghianat bangsa yang jelas jelas membantu kelompok teroris Papua merdeka,” kunci Zulkifli.

Diketahui personel 1204th Mobile Company, Regional Mobile Force Battalion (MC, RMFB) kepolisian Filipina menangkap seorang pria WNI asal provinsi papua bernama Anton Gobay (29) bersama dengan 2 Pria WN Filipina bernama Michael Tino (25) dan Jimmy Desales Abolde (53).

Ketiganya ditangkap di Barangay Nalus, Kabupaten Kiamba, Provinsi Sarangani, Filipina Selatan pada Sabtu (7/1/2023).

Kepolisian setempat mendapatkan senjata api jenis laras panjang berkekuatan tinggi tipe COLT AR-15 kaliber 9mm PARA (5 buah di masing-masing koper); 20 buah magasin; dan 10 buah detachable riffle butt yang dipegang oleh Anton Gobay. (LN)

Advertisement