Foto: Saat BMI-LMP, Halau Aksi Demo Mahasiswa Pro Separatis Papua Merdeka di Jl. AP. Pettarani Makassar. Sabtu, (19/12)
MAKASSAR||Legion News – Brigade Muslim Indonesia (BMI) dan Laskar Merah Putih (LMP) Kota Makassar, Berhasil menghalau, Aksi Unjuk Rasa dari Aliansi Front Rakyat Indonesia Untuk West Papua (FRI – WP), dan Aliansi Mahasiswa Papua di Makassar.
Aksi yang digelar, Sabtu sore hari, 19 Desember 2020, Sekitar Pukul 15.50 Wita, diPertigaan Jl. Abubakar Lambogo dan Jl. AP. Pettarani Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar.
Sekitar 50 Orang dari Aliansi Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI – WP), dan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dipimpin, Marco Pahabol (Jendlap), Melaksanakan Aksi Unjukrasa dalam rangka memperingati 59 (Lima puluh sembilan) Tahun Trikora, Isu aksi mengankat terkait dengan. “Kejahatan Kemanusian dan Pembungkaman Aspirasi Politik Rakyat Papua.”
Aksi dilaksanakan dengan orasi secara bergantian dengan menggunakan meghaphone membentangkan spanduk berukuran 1 x 4 meter yang bertuliskan, “Tolak Otsus Jilid II dan Berikan Hak Penentuan Hak Sendiri Bagi Bangsa West Papua.”
Dalam tuntutan aksinya, Para pendemo meminta kepada pemerintah Republik Indonesia, Untuk memberikan hak penentuan nasib sendiri sebagai solusi demokratis bagi bangsa West Papua, menolak Otonomi Khusus Jilid II, Buka akses jurnalis seluas-luasnya di West Papua, Tarik militer organik dan non-organik dari West Papua, Hentikan segala bentuk diskriminasi dan intimidasi terhadap mahasiswa West Papua di Indonesia
Lanjut, Bebaskan Tapol West Papua tanpa syarat, Tolak Daerah Otonomi Baru di West Papua, Tutup PT Freeport, BP, LNG Tangguh dan tolak pengembangan Blok Wabu, Usut tuntas pelaku penembakan pendeta Jeremiah Zanambani, Tangkap, adili, dan penjarakan Jenderal pelanggar HAM., Hentikan rasialisme dan politik rasial yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia dan TNI – Polri, Hentikan Operasi militer di Nduga, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan seluruh wilayah West Papua lainnya, Cabut Omnibus Law (UU No. 11 Tahun 2020), Hentikan penangkapan sepihak terhadap aktivis West Papua, Hentikan politik adu domba terhadap rakyat West Papua.
Ada 15 tuntuntan yang disuarakan dalam aksi sore tadi.
Sekitar pukul 15.55 Wita, massa aksi, tiba-tiba di bubarkan paksa oleh aliansi BMI dan Laskar Merah Putih, Kota Makassar yang di pimpin oleh Zhulkifli. Para demostran digeser hingga mengarah ke Jalan Abu Bakar Lambogo.
Sempat terjadi perlawanan oleh massa aksi namun akhinya Massa aksi dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua bergeser dan menuju arah barat dari Jl.Abu Bakar Lambogo ke arah Bara-baraya. Akibat dari peristiwa tersebut, 2 anggota BMI mengalami luka robek pada tangan akibat benda tumpul yang arahkan oleh peserta Aksi, dari peristiwa penghalauan sore tadi, Tidak adanya korban jiwa dari kedua belah pihak.
Saat ditemui dilokasi aksi, kepada awak media, Ketua BMI ini memberikan penjelasannya terkait dihalaunya aksi yang dianggap melawan Pemerintah Republik Indonesia, “Aksi mereka ini tidak ada pemberitahuan ke aparat kepolisian, hal ini jelas melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan, Apalagi aksi mereka menyuarakan Papua Merdeka.”
Zulkifli, “Tadi rekan-rekan BMI dan LMP sudah berusaha persuasif dan mengingatkan bahwa jangan goresi hati kami dengan melakukan aksi-aksi yang mendukung gerakan separatis Papua Merdeka.” Tegas Zulkifli.
“Tapi mereka ini semakin lantang meneriakkan Papua Merdeka”, sehingga rekan-rekan BMI dan LMP, terpaksa bertindak.
Aksi yang dipimpin Marcho Pahabol dari aliansi mahasiswa Papua dengan melibatkan beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Front Rakyat Indonesia untuk West Papua.
Pun, sekali lagi kami dari BMI dan Laskar Merah Putih, ingin sampaikan ke mereka. “Kalian boleh tidak suka kebijakan dari Pemerintah, Kalian boleh tidak suka dengan oknum pemerintah, Bahkan boleh tidak suka dengan pemimpin negaramu tetapi tetaplah mencintai negerimu, Tegas Zulkifli. (Let)