LEGION NEWS.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf angkat bicara usulan penundaan pemilu 2024 yang menurutnya merupakan penyataan yang masuk akal.
Menurut KH Yahya Cholil Staquf saat ini negara memiliki beban besar bila pesta lima tahunan tersebut diselengarakan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Atas pernyataan Ketum PBNU tersebut mendapat respon dari salah satu penggiat media sosial Said Didu.
Said Didu dalam unggahan-Nya di twitter mempertanyakan siapa yang sebenarnya yang membebankan negara.
Kalau itu alasannya, perlu penjelasan lbh lanjut ttg :
1) yg buat beban bangsa dg utang segunung dan beban lainnya sjk 2014 siapa ? Beban bangsa diperpanjang ?
2) kalau pemilu beban bangsa – sekalian aja ga usah ada pemilu
3) Ibu Kota Negara dan infrastruktur merugi, bkn beban ? https://t.co/m52WOxXnp5— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) February 28, 2022
“Kalau itu alasannya, perlu penjelasan lbh lanjut ttg :
1) yg buat beban bangsa dg utang segunung dan beban lainnya sjk 2014 siapa ? Beban bangsa diperpanjang ?
2) kalau pemilu beban bangsa – sekalian aja ga usah ada pemilu
3) Ibu Kota Negara dan infrastruktur merugi, bkn beban?” tulis mantan sekertaris BUMN ini.
Diketahui, Mantan juru bicara presiden KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), menyebut usulan penundaan pemilu 2024 ini merupakan penyataan yang masuk akal.
Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” kata Yahya Cholil Staquf seperti dikutip dari terkini.id
Selain dari itu, menurutnya, usulan tersebut dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.
“Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini,” kata ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026
Dalam tanggapannya, KH Yahya Cholil Staquf menilai bahwa usulan penundaan pemilu 2024 ini merupakan penyataan yang masuk akal.
“Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini,” kata Yahya Cholil Staquf seperti dikutip dari terkini.id (LN)