Berselancar di Media Sosial, influncer Abu Janda mengaku Digaji?

Influncer Permadi Arya alias Abu Janda

MAKASSAR||Legion-news.com Permadi Arya alias Abu Janda direncanakan hari ini, Senin (1/2) akan diperiksa sebagai saksi atas tuduhan dugaan Rasisme dan penodaan agama, Haris Pertama melaporkan Permadi Arya alias Abu Janda ke Bareskrim Polri. Kali ini, Abu Janda dilaporkan terkait cuitan ‘Islam arogan’ di media sosial.

Laporan tersebut bernomor: LP/B/0056/I/2021 tertanggal 29 Januari 2021. Abu Janda dilaporkan atas tindak pidana kebencian atau permusuhan individu dan atau antar golongan (sara) UU No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 tahun 2006 tentang informasi dan transaksi elektronik pasal 28 ayat (2) penistaan agama UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 156A.

Abu Janda alias Permadi Arya mulai mulai dikenal publik saat dirinya membela Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ir. Basuki Tjahaja Purnama, M.M. atau biasa disapa Ahok, tidak hanya sampai disitu, Abu Janda terus berselancar di media sosial saat Pilres 2019 lalu, Ia mengaku sebagai influncer Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2019.

“Kita benar pernah menjadi tim suksesnya Pak Jokowi dan itu hanya saat Pilpres 2019,” papar Abu Janda di detikflash.

Advertisement

Abu Janda mengaku menerima gaji yang cukup besar ketika menjadi influncer Jokowi di Pilpres 2019.

“Kita digaji,” papar Abu Janda. Menurut Abu Janda, pendapatan yang cukup besar menjadi influncer Jokowi bisa untuk membuka bisnis. “Setelah jadi timses Jokowi bisa membuka bisnis yang lumayan,” ungkapnya.

Kata Abu Janda logistik Pilpres 2019 sangat besar termasuk untuk media sosial termasuk di kubu Prabowo Subianto.

“Kita tahu jaman pilpres logistik yang terlibat sangat besar. Di media sosial harus diperjuangkan juga bukan hanya blusukan offline tapi online,” jelasnya.

Ia membantah bila dikatakan sampai sekarang masih sebagai buzzer Jokowi.

“Jangan diplintir kemana-kemana, setelah pilpres 2019 sudah selesai. Tidak benar sampai sekarang dikatakan buzzer Jokowi,” pungkasnya

Kini tekanan ke salah satu influncer yang dikenal berani ini, datang dari berbagai kalangan baik agamawan maupun politisi di Senayan. (**)

Advertisement