Bernada Provokasi Tolak Kedatangan Anies, Emak ini Langsung Copot Spanduk di Jalan Protokol Kota Surabaya

FOTO: Farida Herman relawan Aliansi Nasional Indonesia (Anies) Jawa Timur saat mencopot spanduk bernada provokasi di kota Surabaya.
FOTO: Farida Herman relawan Aliansi Nasional Indonesia (Anies) Jawa Timur saat mencopot spanduk bernada provokasi di kota Surabaya.

LEGIONNEWS.COM – SURABAYA, Seperti biasa jelang kedatangan bakal calon presiden yang telah di deklarasi oleh Partai NasDem, Demokrat dan PKS beredar spanduk bernada provokasi di setiap kunjungan mantan Gubernur DKI Jakarta itu ke beberapa daerah belakangan ini.

Terbaru spanduk bernada provokasi itu bertebaran di jalan protokol kota Surabaya. Masif nya spanduk provokasi itu membuat sejumlah relawan Aliansi Nasional Indonesia (Anies) bergerak cepat untuk mencopot sejumlah spanduk provokatif.

Spanduk itu dipasang di lokasi-lokasi tertentu di Kota Surabaya, Jawa Timur. Belum diketahui siapa pemasang spanduk-spanduk bernada provokatif tersebut.

”Saya sendirian, pas waktu melihat ada spanduk itu terpampang di depan jalan Setail dekat Kebon Binatang itu, langsung saya copot pakai gunting,” tegas Relawan Anies, Farida Herman, seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL Jatim, Minggu (12/3).

Advertisement

Spanduk provokatif juga terlihat di Jalan Ciliwung, Jalan Gunungsari arah masuk ke Jalan Brawijaya. Juga tampak di kawasan Rolak. Padahal, beberapa hari sebelumnya, spanduk-spanduk itu masih belum terlihat.

”Entah siapa pemasangnya, yang jelas ada delapan spanduk di empat titik berbeda, begitu kami temukan, langsung kami copot,” ujar Farida.

Sedangkan beberapa spanduk di kawasan Gayungsari berhasil dicopot Satpol PP setelah menerima laporan dari simpul Relawan Anies. Begitupula dengan spanduk-spanduk yang terpampang di kawasan Ketintang, juga dicopot petugas Satpol PP.

Terpisah, Koordinator Relawan Anies Jawa timur, Isa Ansori menyatakan, pihaknya akan terus memantau situasi terkait kemunculan spanduk provokatif tersebut.

”Relawan Anies sudah tersebar, jadi pemantauan terhadap spanduk-spanduk provokatif bisa lebih cepat dan sigap. Ini untuk menjaga kondusivitas,” tandas mantan aktivis ’98 ini. (**)

Advertisement