JAKARTA||Legion-news.com Kementerian Sosial RI, melalui Program Keluarga Harapan (PKH) telah membantu keluarga prasejahtera jadi mandiri lewat program pemberdayaan para pendamping PKH. Salah satunya di salah satu warung di Dusun Ngulakan, Desa Kedungumpul, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah
Adalah Yuni Fatmawati, pendamping PKH Kabupaten Temanggung yang membina kelompok usaha Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Dengan modal awal Rp2 juta yang terkumpul dari iuran 10 KPM di 10 dusun dampingannya, warung ini kini bisa menghasilkan omset hingga Rp30 juta per bulan.
Masing-masing KPM mengumpulkan iuran Rp200 ribu hingga terkumpul Rp2 juta. Sejumlah Rp100 ribu diperuntukkan membeli etalase bekas, dan sisanya diperuntukkan belanja sembako.
Dimulai sejak 2017, omset warung yang dikelola 10 KPM itu terus mengalami peningkatan, terutama setelah warung PKH ‘Sendang Rejeki’ didaftarkan sebagai agen pencairan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) pada 2018 dan agen BRI Link.
“Awal mulanya, omset kita paling sekitar lima jutaan setiap bulan. Terus makin ke sini, ada program BPNT, program sembako, itu omset naik kira-kira sekitar Rp15 juta tiap bulan,” ungkap Yuni.(**)