Beri Sambutan, Presiden Jokowi Sapa Pendiri HIPMI Abdul Latief

FOTO: Presiden Jokowi saat menyapa pendiri HIPMI di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 20 Februari 2023
FOTO: Presiden Jokowi saat menyapa pendiri HIPMI di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, 20 Februari 2023

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan sambutannya pada Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Masa Bakti 2022-2025.

Pelantikan Pengurus HIPMI Masa Bakti 2022-2025 berlangsung di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, Senin, 20 Februari 2023.

Hadir dalam pelantikan itu diantaranya Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Wakil Ketua DPD RI Bapak Sultan Najamudin, Menteri koordinator ekonomi Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Tohir dan pendiri dan penggagas HIPMI Bapak Abdul Latief

Diawal sambutan nya Presiden Jokowi menyapa pendiri HIPMI Abdul Latif. Kepada menteri diera order baru Presiden mengatakan Abdul Latief masih tetap muda.

Advertisement

“Pergantian ketua HIPMI sudah berapa kali beliau ini tetap saya datang dan beliau tetap tidak berubah sama sekali, masih muda. Saya nanti mau tanya jamunya apa?” tanya Presiden.

Lanjut Presiden, Yang saya hormati Ketua Umum BPP HIPMI Bapak Akbar Himawan Buchari beserta seluruh jajaran pengurus dan seluruh Ketua Umum BPD HIPMI Se-Indonesia yang hadir dari seluruh provinsi di tanah air,” sapa Jokowi.

“Biasanya saya kalau pas datang di forum-forum partai yang saya lakukan pertama itu mengabsen calon capres dan cawapres. Biasanya itu saya lakukan ini capres cawapres yang datang siapa. Tapi karena hari ini forumnya forum ekonomi saya tidak ingin mengabsen meskipun saya tahu hadir di sini Pak Prabowo, hadir. Ada juga Pak Airlangga. Ada juga Pak Erick. Tapi saya ini nggak mengabsen. Biasanya saya absen satu-satu,” bebernya.

“Bapak-Ibu hadirin yang berbahagia. Kita ini pernah mengalami dan merasakan betapa sangat beratnya yang namanya pandemi Covid-19. Semua kita rasakan selama tiga tahun. Tidak ada hanya negara kita tetapi dunia merasakan semuanya dan tidak berdaya, negara besar maupun negara kecil, tidak siap semua, tidak ada yang siap. Dan saat itu, kita ingat hampir 70 negara semuanya melakukan lockdown dan Indonesia tidak sama sekali,” kata Jokowi.

“Itulah yang menyebabkan kenapa ekonomi kita bisa bertahan sampai sekarang dan kondisi yang baik meskipun bapak ibu bisa bertanya kepada para Menteri pada Rapat Kabinet saat itu hampir 80 persen menteri mengusulkan, menyarankan untuk dilakukan lockdown tetapi saat itu kita ambil keputusan tidak melakukan lockdown,” kata presiden melanjutkan.

Dan dari pandemi selama 3 tahun mestinya kita bisa mengambil pelajaran dari sana. Jangan sampai pandemi habis, kita tidak mengambil pelajaran, tidak memberikan pelajaran kepada kita. Tidak hanya untuk dunia, untuk negara-negara, untuk kita harus kita ambil hikmahnya apa, sehingga sehabis pandemi ini kita bisa membenahi, kita bisa memperbaiki apa-apa yang kurang, apa-apa yang perlu harus kita perbaiki lagi dan yang paling penting menurut saya bahwa kolaborasi diantara kita ini harus betul-betul kita perkuat. Kuncinya ada di situ kenapa pandemi kita bisa selesaikan dengan baik.

“Saya ingat TNI-Polri semuanya bergerak, seluruh organisasi pengusaha semuanya bergerak. Kadin bersama-sama dengan Pak Ketua Umum Kadin Pak Arsjad datang ke daerah dengan HIPMI juga sama, ke daerah untuk apa, vaksinasi. Dan ternyata kerja sama secara total seperti itu memberikan hasil yang sangat baik pada negara kita,” sambung Presiden Joko Widodo.

“Sampai saat ini telah kita suntikkan 450 juta dosis vaksin, lebih dari 450 juta dosis vaksin. Sebuah angka yang tidak kecil. Saudara-saudara bisa bayangkan bagaimana menyuntikkan 450 juta vaksin kepada rakyat kita yang tersebar di seluruh tanah air Indonesia. Inilah yang kita butuhkan post pandemi, kolaborasi, bekerja sama,” ungkap Presiden di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat.

Dan saya sangat memberikan apresiasi pada HIPMI pada saat pemilihan ketua di Solo ramai dikit-dikit, ya anak-anak muda biasalah ramai-ramai sedikit tapi setelah itu terpilih semuanya bersatu kembali, ini sangat baik, Bagas diakomodir, Angga diakomodir, semuanya karena memang HIPMI adalah organisasi untuk urusan yang berkaitan dengan ekonomi dan saya lihat tadi yang dilantik juga panggungnya tidak cukup.

Saya juga mengapresiasi 239 pengurus, itu bukan besar karena negara kita ini 282 juta penduduknya jadi kalau pengurusnya 239 ya menurut saya, biasa. Karena tadi ketua Akbar menyampaikan kepada saya “Pak ini pengurusnya banyak banget Pak, 239,” ndak, biasa. Dari Sabang sampai Merauke semuanya bisa terakomodir, ada semuanya dalam kepengurusan HIPMI yang sekarang. Dan saya senang tadi siapa Rainaldo juga dari Papua Barat, ada dari Papua, ada dari Aceh, nggak tau yang dari Aceh siapa tapi ada semuanya senang kita. Ya inilah negara kita. Ini negara besar, sekali lagi ini negara besar. Jadi kalau kepengurusan 239 itu masih sangat wajar.

Dan yang saya senang biasanya kalau sudah ada konflik terbuka itu kan sulit disatukan, nah ini ketua Akbar bisa menyatukan ini juga sangat.. sangat…, tadi yang teriak menteri, nantilah presiden berikutnya, presiden berikutnya, ketua Akbar (jadi) menteri, saya setuju, saya setuju.

Dan sebagai pengusaha muda saya kira, saya merasakan kita semuanya ini sudah biasa menghadapi tantangan, menghadapi rintangan, menghadapi kesulitan-kesulitan, sudah makanan sehari-hari jadi memiliki pribadi yang tangguh, memiliki pribadi yang adaptif, terbiasa learning by doing, semuanya terbiasa. Dan inilah saat-saat inilah yang dibutuhkan karena sekarang ini tidak ada standar, tidak ada yang namanya pakem, enggak ada. Semuanya terdisrupsi semuanya, sehingga yang penting adalah street smart bukan book smart dan itu ada di HIPMI.

Pengalaman lapangan, pengalaman jalanan itu ada di HIPMI. Tanyakan saja coba Pak Bahlil, pengalamannya dari apa sekarang jadi Menteri Investasi tapi tadi kelihatannya disinggung pak menteri, manfaat untuk HIPMI belum kelihatan. Saya tidak bisa menangkap yang dimaksud apa tapi saya kira pak menteri tahu. Yang paling penting bagaimana membangun ekosistem usaha kita ini agar semakin baik.

Undang-Undang Cipta kerja juga sebentar lagi sudah bisa kita selesaikan yang semuanya menyederhanakan, memberikan peluang kepada kita semuanya untuk bisa menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya.

Hilirisasi industri meskipun tantangan juga tidak mudah tetapi terus, akan kita teruskan. Kita tidak akan berhenti meskipun digugat, tidak akan berhenti, sekali lagi tidak akan berhenti, kita akan terus dan saya minta seluruh anggota HIPMI yang memiliki tambang baik nikel, baik bauksit, baik tembaga, baik timah, baik emas, mulai siap-siap karena semuanya saya pastikan akan kita stop, kita stop, kita stop, kita stop karena yang kita inginkan adalah nilai tambah. Yang kita inginkan adalah nilai tambah meskipun kita sekarang ini pada proses banding digugat oleh WTO, tetap akan terus. Jangan sekali-kali, kita belok, kita takut karena nilai tambahnya betul-betul sangat besar sekali.

Ekosistem evy batteray selesai, masuk ke ekosistem yang lebih besar, otomotif industry, yang listrik untuk evy. Ini kalau ini berjalan itu larinya bisa ke bawah, bisa ke mana-mana karena industri supporting untuk membantu industri itu sangat akan sangat jutaan melahirkan ekonomi-ekonomi menengah dan kecil yang sangat bermanfaat bagi negara kita.

Yang kedua juga perlu saya ingatkan mengenai belanja produk dalam negeri. Tahun kemarin, memang agak kita paksa, angkanya telah keluar 762 triliun APBN, APBD maupun BUMN telah kita belanjakan untuk produk-produk dalam negeri. Sangat besar sekali. Dan ini menjadi kesempatan, menjadi peluang, menjadi opportunity bagi saudara-saudara yang memiliki produk-produk dengan kualitas yang baik.

Mungkin bapak ibu juga sudah sudah tahu bahwa Amerika juga telah, baru saja memberlakukan di bulan Januari 2023 yang lalu untuk penggunaan produk dalam negeri dan kita sudah satu tahun di depan, sudah melakukan sehingga kita ini sekarang menjadi trendsetter bukan menjadi follower.

Dan juga, ini atas usaha Menteri Investasi bahwa sekarang 53 persen investasi itu ada di luar Jawa yang sebelumnya 70 persen ada di Jawa, sekarang sudah 53 persen investasi itu ada di luar Jawa. Artinya apa? Jadi pengusaha besar tidak harus di Jakarta karena investasi di luar Jawa sudah lebih besar. Buat kantornya juga harusnya di luar Jawa. Semuanya jangan ngumpul di Jawa karena PDB ekonomi di Jawa ini sudah terlalu besar 58 persen dari total PDB nasional sehingga pemerataan itu akan terjadi.

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Saya mengucapkan selamat bertugas kepada seluruh pengurus yang tadi telah dilantik dan HIPMI harus menjadi daya ungkit bagi pengusaha muda Indonesia agar mampu merebut peluang-peluang yang ada dan bisa jadi penggerak ekonomi bangsa. Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Terima kasih. (**)

Advertisement