MAKASSAR – Kongres IX Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi di Makassar bakal berlangsung deadlock. Pasalnya 13 perwakilan eksekutif wilayah menyatakan tidak sejalan dengan pelaksanaan Kongres yang tidak sesuai semangat organisasi.
Samsudin Saman Wakil Ketua Umum bersama 6 pimpinan eksekutif wilayah satu kota (Mataram) menggelar konferensi pers di Makassar. Jumat 9 Desember 2022.
Samsudin Saman didamping Mesak Habari sebagai Wakil Ketua Umum 1, Pengurus eksekutif Nasional LMND.
Dalam konferensi pers itu, para pengurus eksekutif nasional dan wilayah menyayangkan sikap Ketua Umum Muhammad Asrul.
Mereka menilai Asrul telah keluar dari roh perjuangan LMND sebagaimana awal tujuan organisasi.
Dalam pernyataan itu LMND sebagai organisasi gerakan yang memiliki kesadaran politik yang maju. Namun sejak kepemimpinan Asrul telah terjadi kemunduran.
Hal yang di khawatirkan ke depan LMND akan menjadi kepentingan pribadi oleh kader sendiri. Asrul bergerak terlalu jauh meninggalkan rakyat di satu sisi, dan juga telah berjalan terbelakang dimana rakyat sudah bergerak maju, isi pernyataan komite penyelamat ideologi, politik dan organisasi LMND saat menggelar konferensi pers.
“Secara fisik dalam bentuk tekanan, tetapi secara fiskologi ada misalkan, ada yang menyampaikan pendapat didalam kongres selalu mendapat tekanan dari pihak penyelenggara Kongres,” ungkap Wakil Ketua Umum.
“Ketika rekan-rekan peserta kongres hendak keluar meninggal forum kongres, Tiba-tiba pihak panitia sengaja mengunci pintu. Sehingga peserta kongres tidak dapat keluar, hal itu tentunya menekan fiskologi rekan-rekan peserta kongres,” kata Samsudin Saman.
Saat ditanyakan apakah kongres IX LMND di Makassar Gagal?
“Saya nyatakan kongres ke IX LMND Gagal,” tegas Waketum 1 pimpinan eksekutif nasional LMND di Makassar.
“Bila akan terjadi kongres di luar Makassar, Maka kami dari Komite Penyelamat Ideologi Politik Organisasi (KP-IPO). Dengan sebutan Kongres Persatuan,” tegas Samsudin.
Saat ditanya apakah daerah lainnya akan menyusul untuk menolak hasil kongres LMND yang berlangsung di Asrama Haji Sudiang Makassar.
“Malam ini akan terus bertambah menolak hasil kongres,” katanya.
Diketahui ada 13 Pengurus eksekutif wilayah meninggalkan arena kongres diantaranya Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Lampung, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara dan satu Kota (Mataram). (LN)