BEM Fisip : Ide dan Gagasan jadi Jualan Anak Muda dalam Politik

MAKASSAR – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIT sukses menggelar dialog publik.

Dialog publik yang mengangkat tema “Pesta Demokrasi di tengah kegagapan pemuda menakar masa depan politik” berlangsung di Cafe The King, Sabtu, (26/10) malam.

Dialog ini menghadirkan dua narasumber yaitu Rais Syukur Timung S.Ip selaku pegiat literasi dan Arwan Haspri S.Ip mewakili KNPI Sulawesi Selatan.

Presiden BEM Fisip UIT Muhammad Raihan Abrar mengatakan, pemuda harus mempunya gagasan dan ide di Pilkada serentak 2024.

Advertisement

Sehingga, anggapan orang – orang bahwa anak muda bisa apa di politik akan terbantahkan.

“Selama ini kita anak muda dianggap sepeleh di politik. Tapi jangan kira bahwa pemilih di Sulsel hari ini didominasi anak muda.” ungkap Rey, Minggu, (27/10).

“Dengan dialog ini kita berharap ada gerakan perubahan dari anak muda agar kiranya melek politik. Bisa bertarung gagasan dan ide sehingga tidak dianggap remeh lagi di dalam duni politik.” tegasnya.

Selain itu lanjut Rey, anak muda nantinya tidak hanya berbicara soal tim sukses saja.

“Jadi anak muda bawa gagadan, ide, itu yang kita jual di politik, ke depan ada perubahan besar dalam dunia perpolitikan bahwa bukan lagi melihat strata sosial, anak siapa, orang kaya atau bukan tapi lebih kepada konsep atau gagasan.” tutupnya.

Sementara itu, narasumber Rais Syukur Timung mengatakan, anak muda tidak boleh ketinggalan soal isu politik.

Menurutnya, suatu keharusan anak muda harus ikut terlibat dalam politik dengan membawa gagasan.

“Jangan acuh sama politik, tapi kalau mau terlibat harus punya gagadan, ide karena itu yang akan kalian jual sebagai anak muda.” jelasnya.

Senada itu, Arwan Hasri mewakili KNPI Sulsel juga mengatakan jika posisi anak muda dalam politik saat ini sudah diperhitungkan.

“Lihat saja kabinet Prabowo – Gibran didominasi anak muda, mulai dari menteri hingga wamen. Ini bukti bahwa memang anak muda sudah dilirik.” tuturnya.

“Tapi harus punya ide, gagasan, kalau tidak yah tidak dipakai. Dan mereka yang dipanggil itu anak muda yang punya ide dan gagasan.” tandasnya. (*)

Advertisement