Beda Wapres dan Menteri Soal Teknologi AI, Kemdiktisaintek: Matinya Akal Sehat

0
FOTO: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. (Kolase)
FOTO: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti. (Kolase)

LEGIONNEWS.COM – Netizen di media sosial setuju dengan sikap tegas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti setelah beredar video menunjukkan sikap berbeda Mendikdasmen dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terkait dengan penggunaan Artificial Intelligence (AI) sebagai teknologi digital yang bisa dimanfaatkan dalam segala bidang, termasuk pendidikan.

Mendikdasmen, dilansir dari video yang beredar luas di media sosial itu, Abdul Mu’ti menyebut penggunaan teknologi digital dapat mematikan akal sehat ternyata tidak membuat manusia semakin cerdas, tetapi membuat manusia semakin culas

“Matinya akal sehat, di mana kita melihat sekarang ini teknologi digital itu ternyata tidak membuat manusia semakin cerdas, tetapi membuat manusia semakin culas,” katanya dalam pidatonya yang kemudian viral di sosial media.

“Yang pertama adalah ada yang disebut dengan virality virus atau virus viralitas di mana orang itu ingin supaya viral, ingin supaya dia menjadi terkenal,” ujar Mendikdasmen.

“Dalam konteks ini, Twenge menyebut istilah yang disebut dengan narcissism epidemic atau penyakit narsisme di mana orang dikit-dikit upload, upload kok dikit-dikit, kira-kira begitu,” katanya memaparkan.

Pernyataan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027. Sontak menjadi perhatian warganet (Netizen).

Salah akun akun menyebutkan apa yang dijelaskan Mendikdasmen itu membuat publik menilai pernyataan itu memojokkan Gibran yang sangat mendorong penggunaan AI bahkan untuk pendidikan.

“Wapresnya mendorong pembelajaran AI di sekolah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengahnya justru bilang AI tidak membuat manusia menjadi cerdas tapi menjadi culas. Wapresnya bener-bener nggak dianggap, buktinya mereka nggak sejalan,” cuit pemilik akun tersebut.

“Pak menteri bicara berdasarkan ilmu tapi sepertinya akan ada klarifikasi karena ini menyangkut jabatan beliau,” sindir seorang warganet.

Sebelumnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sangat mendorong penggunaan Artificial Intelligence (AI) sebagai teknologi digital yang bisa dimanfaatkan dalam segala bidang, termasuk pendidikan.

Sejak menjadi wakil presiden, sosok 37 tahun ini sangat gencar ingin mengembangkan penggunaan AI.

Kurikulum AI ini akan mulai diajarkan pada tahun ajaran baru pada 2025.

Suami Selvi Ananda ini mengungkapkan gebrakannya tersebut pada Mei 2025 setelah bertemu dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti.

Hanya saja muncul video yang menunjukkan sikap berbeda dari Abdul Mu’ti mengenai AI.

Nantinya, Anak anak dari tingkatan Sekolah Dasar kan mulai dikenalkan dengan AI dan coding. (*)

Advertisement