LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Jauh sebelum terjadi peristiwa kebakaran di dinas pendidikan kota Makassar. Banyak terjadi kasus dugaan korupsi di dinas tersebut.
Salah satunya video viral di media sosial berdurasi 1 menit soal pembagian fee di hotel Maswan Makassar tahun 2024 lalu. Akibat kasus diatas harmonisasi kerja di kantor Dinas Pendidikan akhir akhir ini mulai tidak optimal.
Selain itu ada kasus perjalanan dinas fiktif di 2021 hingga 2023. Terkait dengan biaya perjalanan dinas dalam kota yang tidak sesuai realisasi dengan anggaran mencapai Rp23 miliar.
Kasus itu telah dilaporkan dan diajukan ke Polrestabes Makassar pada Juni 2024.
Tiga pejabat Dinas Pendidikan Kota Makassar diduga terlibat. Kasus ini masih dalam penyelidikan, dengan koordinasi antara penyidik dan Inspektorat Kota Makassar.
Awak media mengkonfirmasi hal itu kepada wali kota Makassar dua periode Moh Ramdhan Pomanto atau ‘Danny Pomanto’.
Kepada media, Danny menyebutkan salah satu alasan menonaktifkan Muhyiddin Mustakim dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Makassar karena banyaknya persoalan di dinas pendidikan yang dipimpinnya saat itu.
“Salah satu alasan menonaktifkan Kadisdik, Karena banyak persoalan disana,” ujar Wali Kota Makassar itu. Senin (13/1).
Banyaknya persoalan dinas pendidikan itu. Pemilik akronim DP itu lalu menunjuk Muhammad Guntur sebagai pelaksana tugas (Plt) Kadisdik untuk menggantikan Muhyiddin.
Belakangan Wali Kota Makassar, Menunjuk Nielma Palamba sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Untuk diketahui, Nielma adalah Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar. Perempuan berdarah Toraja Ini baru 4 hari menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Kantor Disdik pun mengalami kebakaran hebat.
Dinas pendidikan yang di Jl Anggrek Raya Nomor 2, Paropo, Kecamatan Panakkukang, terbakar Sabtu (11/1/2025), dini hari sekitar pukul 02.05 WITA.
Akibat kebakaran hebat itu, Ada tiga ruangan ludes terbakar yaitu ruangan keuangan, ruangan perencanaan, dan aula.
Sejumlah dokumen penting, videotron, smartboard, server, dan tujuh motor turut habis dilalap api.
Ruangan keuangan, perencanaan, dan aula pun tidak bisa digunakan lagi. (*)