LEGION NEWS.COM – Bachtiar Adnan Kusuma, “Gerakan Literasi Menggerakkan, Merintis, Menggagas, Mendampingi Bukan di Belakang Meja.”
Tokoh penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau Gerakan Literasi yang selama ini ditekuninya adalah menggerakkan, merintis, menggagas dan mendampingi, bukan di belakang meja atau di gedung-gedung menteren.
Ketua Forum Perpustakaan Lorong Desa Sulawesi Selatan ini, menegaskan kalau menjadi penggerak dan penggiat literasi haruslah total, fokus dan ikhlas.
“Sebagai penggerak, perintis, penggagas dan pendamping literasi haruslah fokus, total dan ikhlas karena sebagai pegiat literasi harus ikhlas tidak mendapat materi, pujian atau fasilitas mewah dari berbagai pihak,” papar Tokoh Penerima Parmusi Award ini kepada peserta Temu Literasi Sulawesi Selatan di Bantimurung, Sabtu (16/10)
Menurut Juru Bicara Tim Pendamping Literasi Daerah Provinsi Sulawesi Selatan ini, sumbu dasar gerakan literasi adalah membaca dan menulis.
Karena itu, BAK menekankan kepada para relawan Gerakan Membaca dan Menulis di Sulsel, sebaiknya sebelum mengajak orang lain membaca dan menulis, mulailah dari diri sendiri, keluarga dan tetangga.
“Mengajak masyarakat membaca dan menulis, perlu pembiasaan karena membaca dan menulis adalah kebudayaan. Karena itu, membangun tradisi membaca dan menulis haruslah menjadi sebuah gerakan kebutuhan dan menjadi gaya hidup baru masyarakat milenial. Kuncinya, bicara literasi bicara tentang buku karena buku adalah fondamen dasar dari sebuah literasi” tegas pembicara dan motivator parenting, gerakan membaca dan menulis ini.
Sementara pegiat literasi dan ketua Forum Perpustakaan Lorong Desa Kab. Pangkep, Ali Muqayat berpendapat bahwa BAK adalah tokoh literasi nasional sekaligus tokoh literasi Sulsel yang memiliki pandangan kalau literasi adalah kebutuhan fondamental setiap manusia.
Tak heran, kalau ajakan, seruan dan motivasi yang disampaikannya, selalu berorientasi bagaimana menjadikan literasi sebagai bagian yang sangat penting bagi setiap manusia. “Pak BAK selalu menyampaikan sekaligus melakukan bahwa sebagai perintis dan penggagas membangun literasi haruslah dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan terdekat dan ujungnya akan menjadi masyarakat literet”, kata Ali yang ikut serta di Temu Literasi Sulsel. (**)