Bachtiar Adnan Kusuma, Sepanggung Gol A Gong, Adin Bondar, Sry Eka di Forum Perpustakaan Nasional

LEGION NEWS.COM – Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia diwakili Dr. Adin Bondar, M.Si. Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca menegaskan kalau isu tentang literasi adalah isu sentral memeroleh perhatian khusus dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tiga tahun terakhir ini.

Seruan dan ajakan untuk memajukan literasi nasional telah menjadi gerakan simultan dan memassal dari pusat hingga Provinsi, Kab. Kota di seluruh Indonesia . Adin Bondar, menegaskan kalau persoalan literasi tak hanya fokus pada kemampuan membaca dan menulis, melainkan literasi mencakup semua dimensi kehidupan masyarakat Indonesia.

Adin mengajak semua peserta diskusi Forum Duta Baca Indonesia Perpustakaan nasional yang diikuti 840 orang peserta di seluruh Indonesia melalui Webinar, Senin 29 November 2021 agar ikut terlibat memajukan literasi sebagai tanggungjawab sosial.

Advertisement

Karena itu, Adin mengajak seluruh pegiat literasi di Indonesia yang saat ini berjumlah sekitar 16.300 orang di seluruh Indonesia agar ikut bergabung di Akademi Literasi Indonesia. “Saya mengajak dan meminta Pak Bachtiar Adnan Kusuma ikut serta berbagi pengalaman literasi memberi semangat dan inspirasi di Akademi Literasi yang dibentuk Perpustakaan Nasional Republik Indonesia” papar Adin Bondar.

Sementara itu, sesi diskusi yang dipandu Muhammad Subhan dari Founder Kelas Menulis Daring Elipsis mempersilahkan Tokoh Literasi Sulawesi Selatan Bachtiar Adnan Kusuma sebagai pembicara pertama. BAK mengisahkan mengapa dirinya memilih jalan hidup literasi menjadi panggung pengabdian, selain karena membaca dan menulis adalah kebutuhan pokok, membaca dan menulis dua kekuatan yang tidak bisa dipisahkan dengan kehadiran umat Manusia. BAK menjelaskan dalam berbagai perspektif, mengapa dirinya menegaskan kalau membaca dan menulis selain kebutuhan pokok juga adalah kebutuhan kebudayaan dan peradaban yang semua pihak harus terlibat di dalamnnya.

” Literasi butuh tekad yang kuat sekaligus komitmen yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan mulai dari lorong, desa, kampung, daratan, laut, pegunungan dan udara ” kata Sekjend Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat penerima penghargaan tertinggi Nugra Jasadharma Pustalokan Perpustakaan Nasional RI ini.

Bachtiar Adnan Kusuma dan Sry Eka Handayani dari Founder Rumah Baca Anak Nagari sepakat memilih literasi menjadi jalan pengabdian hidupnya. “Kami berdua sepakat bergerak terus menggalakkan literasi tanpa henti, bukan karen penghargaan, tapi panggilan hati nurani” kata BAK dan Sry Eka di forum diskusi Perpustakaan Nasional yang diikuti 840 orang peserta dari seluruh Indonesia.

Bachtiar Adnan Kusuma adalah penerima penghargaan tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional, tokoh penggerak literasi yang memulai kariernya sebagai jurnalis, penulis, penggerak literasi, motivator, pembicara dan penggagas sejak 1995. Menulis dan membaca adalah pilihan hidupnya, karena itu, BAK berkelana dari lorong, kampung, desa di Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Sumatera dan Kalimantan menggerakan literasi.

Sejumlah prestasi direngkuhnya, penghargaan Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca, Parmusi Award, Penggagas dan Motivator Perpustakaan Lorong kota Makassar dari Pemerintah Kota Makassar, Tokoh pendidikan non formal kota Makassar dari Pemerintah Kota Makassar, penerima penghargaan dari Pemerintah Kota Makassar sebagai ketua LPM terbaik 1 Kota Makassar, Tokoh Literasi Sulsel dari Pemerintah Provinsi Sulsel, penerima Kabarmakassar Award, dan sejumlah penghargaan lainnya.

“Membaca, Menulis, Menggaggas, Menggerakkan, Mendampingi dan Menginspirasi adalah jalan hidup saya” kunci Juru Bicara Tim Pendamping Literasi daerah provinsi Sulsel ini. BAK, Sry Eka Handayani dan Duta Baca Indobesia Gol A Gong menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perpustakaan Nasional yang telah melakukan pembinaan dan perhatian kepada para pegiat literasi di Indonesia. Sebagai kata penutup, Dr. Adin Bondar, M.Si. menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada kedua narasumber yang sangat inspiratif, menggugah dan menyampaikan kiat-kiat bagaimana memajukan literasi di daerah.

“Saya bersyukur karena forum diskusi kali ini sangatlah inspiratif, menarik dan berhasil mengumpulkan ratusan peserta yang sangat luar biasa” kunci Adin Bondar. (**)

Advertisement