ARF : Setahun Terakhir, AMAN Sudah Mesti Fokus Bangun Infrastruktur untuk Rakyat Sultra

LEGION-NEWS, JAKARTA- Pembangunan Gedung baru kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) setinggi 23 lantai, resmi dimulai, ditandai peletakan batu pertama Gubernur Ali Mazi di kawasan bumi praja kantor gubernur Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Proyek yang menelan anggaran sebesar 400 Milyar bersumber dari APBD Provinsi Sultra menjadi sorotan dari pengamat Ekonomi, Abdul Rahman Farisi, SE, MSE.

“Saya mengusulkan agar Pembangunan Kantor baru Gubernur Sultra direvisi hanya menjadi 3 lantai saja, anggarnya yang direncanakan Rp 400 M dialihkan untuk pembangunan infrastruktur jalan jembatan yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Propinsi,” ungkap Abdul Rahman Farisi di Jakarta, Selasa (06/09).

Politisi Partai Golkar ini juga menuturkan, keluhan masyarakat soal buruknya kondisi jalan propinsi seharusnya lebih mendapatakan perhatian alokasi angagaran mulai dari Jalan poros Tampo-Wamengkoli, Jalan Poros Konawe-Konawe Utara, Jalan Propinsi yang di Konawe Selatan, Butur. Belum lagi sejumlah infratruktur pertanian seperti bendungan di Pulau Muna dan Buton mendesak untuk dibangun untuk peningkatan prduksi pertanian.

Advertisement

Lebih lanjut, Ia menerangkan bila melihat catatan atas sejumlah mega proyek Pak Gubernur Ali Mazi dan Pak Wagub LA mulai dari Jalan Raya Toronipa senilai Rp 950 M, Pembangunan Perpustakaan Modern senilai Rp 100 M, Pembangunan RS Jantung senilai Rp 728 M tidak terlalu sensitif dengan kepentingan rakyat Sultra secara langsung. Dari sisi analisis penting mendesaknya dari perspektif kepentingan rakyat kalau di ranking nilainya rendah.

“Saya secara terbuka menghimbau kepada Pak Gubernur dan meminta agar para Wakil rakyat di DPRD Propinsi bisa melakukan revisi alokasi anggaran sehingga hanya diperuntukan paling maksimal untuk bangunan tiga lantai saja. Apa yang mau dikerjakan sehingga butuh kantor super luas? Gedung Nusantara 1 DPR RI dengan yang menjadi ruangan kerja 575 Anggota DPR RI itu bangunan 23 lantai, masa sama dengan kantor Gubernur Sultra. Apalagi saat ini pasca kenaikan BBM, rakyat membutuhkan banyak program jaring pengaman yang dialokasi dalam bentuk bansos oleh setiap level pemerintah,” ujar ARF sapaan akrabnya.

“Pak Gubernur AM dan Pak Wakil Gubernur LA pada sisa masa jabatanya hanya setahun lagi jadi untuk apa bangun kantor baru? Lebih baik fokus pada realisasi janji kampanye, merealisasikan pilar-pilar garbarata. Sekarang untuk setiap pilar tersbut berapa alokasi APBD nya? Jangan sampai hanya buat pilar tanpa dukungan alokasi anggaran itu sama saja mengajak rakyat bermimpi,” harap ARF.

Advertisement