Aplikasi eFishery Milik Gibran, Startup Bergerak di Bidang Budi Daya Ikan dapat Guyuran Pendanaan Rp 3 triliun

eFishery
eFishery

LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Startup yang bergerak di bidang budi daya ikan ini mendapat guyuran pendanaan Rp 3 triliun.

Perusahaan yang didirikan Gibran Huzaifah, eFishery, mendapatkan pendanaan cukup besar tahun lalu.

Komisaris eFishery, Aldi Haryopratomo menjelaskan perusahaan itu memang sudah berjalan baik sejak masih startup kecil.

Latar belakang yang dibawa juga sangat sederhana, menciptakan sesuatu untuk meningkatkan produktivitas para nelayan.

Advertisement

“eFishery menciptakan sesuatu yang bisa meningkatkan produktivitas,” kata Aldi dalam gelaran Indonesia PE-VC Summit, yang dikutip dari CNBC Minggu (28/1/2024).

Setelah bisnis berkembang, eFishery tak hanya bergelut untuk produktivitas saja. Namun mulai menjual iklan, yang pada akhirnya mendorong bisnisnya juga.

Terbaru, Aldi menjelaskan eFishery membuat fitur yang memudahkan nelayan saat menggunakannya. Mirip seperti layanan streaming, nelayan bisa mengakses seluruh layanan dengan lebih mudah lagi.

“Jadi para nelayan bisa mengakses seluruh layanan dengan cara yang lebih mudah,” ungkapnya.

Nilai yang sama juga diterapkan oleh Halodoc. Startup health-tech itu juga telah memulai bisnisnya dengan sangat baik.

Aldi, yang juga komisaris Halodoc, menjelaskan fokus utamanya adalah memberikan perawatan terbaik bagi pasien. Selain itu juga memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Contohnya pengiriman obat yang sulit dicari karena beragamnya jenis obat. Dari sana akhirnya teknologi dan pengetahuan diinvestasikan oleh perusahaan.

Baca: Ancaman China Nyata, Elon Musk Beri Peringatan Menohok
“Jadi ada banyak perhatian, teknologi, dan pengetahuan yang diinvestasikan untuk memastikan toko obat tempat kami bekerja sama memenuhi syarat, dan memberikan tepat waktu. Hal yang sama untuk kredibilitas dokter, tidak hanya pada konsumen tapi juga toko obat dan tempat praktek,” kata Aldi.

Tahun lalu, Halodoc juga mendapatkan pendanaan sebesar US$100 juta (Rp 1,58 triliun). Pendanaan itu dipimpin oleh PT Astra International Tbk (ASII) dan perusahaan ventura Openspace Ventures serta Novo Holdings. (CNBC)

Advertisement