LEGION NEWS.COM, PAPUA – Berbagai cara telah dilakukan oleh aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Dalam menumpas teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Lantas mengapa aparat sering kalah dari KKB Papua saat melakukan penumpasan?
Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Kristian Irreuw awalnya membahas peristiwa yang baru saja ini terjadi, di mana seorang prajurit TNI yakni Pratu Ida Bagus Putu tewas saat melaksanakan tugas evakuasi tenaga kesehatan (nakes), Gabriela Meilan di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada Selasa, 21 September 2021 pagi.
Kemudian pihaknya mengatakan, pasukan TNI yang berasal dari luar Papua memang belum mampu secara maksimal menguasai medan yang ada di wilayah Papua.
Sementara kelompok teroris asal Papua seakan sudah menyatu dengan kawasan itu, sehingga sangat sulit ditumpas.
Terus terang, kata Kristian Irreuw, para anggota KKB memiliki kemampuan yang sangat baik di alam, khususnya di hutan-hutan Papua. Bahkan mereka mampu lari di tebing-tebing yang cukup tinggi dengan cepat.
“Kita memang terus terang, kalau pasukan dari luar ya tidak menguasai medan. Mereka kelompok ini kan lebih menyatu dengan alam, lari di ketinggian dengan cepat,” kata Kristian Irreuw, dikutip Hops pada Rabu, 22 September 2021.
Secara geografis, Kabupaten Pegunungan Bintang memang dikenal sebagai dataran tinggi dan dikelilingi oleh berbagai bukit yang menjulang ke atas.
“Tapi kalau mau dilihat hutan di Pegunungan Bintang ini bukan hutan lebat. Gunung-gunung yang memang tinggi, tapi tidak lebat seperti itu. Jadi karena mereka menguasai medan, di situ lah kita sering kalah,” imbuhnya.
“Tapi kalau mau dilihat hutan di Pegunungan Bintang ini bukan hutan lebat. Gunung-gunung yang memang tinggi, tapi tidak lebat seperti itu. Jadi karena mereka menguasai medan, di situ lah kita sering kalah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kristian Irreuw juga memaparkan, anggota KKB yang menembak Pratu Ida Bagus Putu diduga juga mengenakan pakaian loreng.
Dalam kejadian itu, Pratu Ida Bagus ditembak dari jarak yang cukup dekat di area kepala.
“Jadi ada tembakan, pas jam 06.30 WIT, almarhum ini enggak tahu itu memang dari jarak dekat. Karena yang nembak ini memang pakai pakaian loreng juga, mereka punya pakaian loreng ini sedikit kayak PNG gitu, tidak terang tapi blel ya,” imbuhnya. [hops]