Oleh: Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
LEGION NEWS.COM – Terus terang saja, saya bingung. Karena Presiden mengatakan, baca komentar sejumlah anggota TNI di GWA. Ada kemungkinan, Presiden menyusup menjadi anggota GWA tersebut, karena bisa membacanya.
Dalam Rapimnas TNI Polri di Cilangkap, Presiden bilang dirinya baca. Lalu menghimbau anggota TNI Polri untuk disiplin, tidak gaduh di GWA, seperti tidak membahas penolakan pindah IKN di GWA. Pindah IKN sudah diputuskan pemerintah dan disetujui DPR.
Walau aneh, karena seorang Presiden yang memiliki amanah besar sesuai konstitusi malah sibuk ngintip GWA, saya juga jadi khawatir. Jangan-jangan di GWA ini ada Presiden Jokowi, yang mengambil modus menyimak tanpa berkomentar. Pak Presiden hanya baca-baca GWA ini.
Kalau GWA tentara saja Pak Presiden bisa baca, apalagi GWA sipil seperti kita? Tolong admin, beritahu, ada Presiden Jokowi di GWA ini tidak? Saya Khawatir, Pak Presiden baca baca komentar saya dan tersinggung, kemudian berpidato ‘akan saya lawan’ dihadapan publik.
Apalah saya dibandingkan Pak Presiden, saya hanya bisa berkomentar. Presiden bisa kerahkan TNI Polri.
Kepada Pak Presiden Jokowi, jika bapak ada di GWA ini tolonglah perlihatkan wujud mu. Beritahu anggota GWA lainnya, bahwa Pak Presiden juga baca komentar di GWA ini, biar kami bisa mengukur komentar yang sesuai.
Susah sekali menjadi rakyat di negeri ini, kebutuhan harus dipenuhi sendiri, mau bersuara saja dipersulit. Mau ngomong saja di intip intip.
Kalau pemerintah sudah sukses membuat rakyatnya kaya raya, boleh lah melarang rakyat berbicara. Tanpa disuruh pun, rakyat akan sibuk menikmati kesejahteraan dan kekayaannya.
lah kalau kehidupan sulit, utang menggunung, defisit APBN, maksa pindah IKN, bagaimana bisa diam? ngomong saja masih diabaikan, apalagi diam?
Kenapa harus ngomong? karena negri ini milik bersama, bukan hanya milik pemerintah dan DPR. Kebijakan di negeri ini, baik urusan IKN dan lainnya, bukan hanya urusan pemerintah dan DPR. Tetapi urusan segenap rakyat.
Mau ngomong saja kok sulit. Semestinya, kalau ga mau mendengar ya sumbat telinganya jangan menyumpal mulut orang. [].
Disclaimer : Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan legion news.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi legion news.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.