Alumni Unhas Ini Usulkan Prabowo Gibran Bentuk Kementerian Peternakan, Begini Alasannya !

JAKARTA – Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana membentuk kementerian koordinator (kemenko) baru untuk menjalankan program makan siang dan susu gratis.

Rencana ini di sambut baik oleh sejumlah kalangan, salah satunya Jabal Nur yang merupakan salah satu ketua Tim Relawan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

Jabal Nur yang merupakan politisasi PAN Sulsel ini mengaku sangat sepakat dengan adanya rencana tersebut, menurutnya ini langkah konkret agar ada lembaga yang sangat spesifik terhadap peningkatan kualitas gizi anak sekolah dan mengerahkan ekonomi nasional.

Kendati kemudian, Jabal Nur ikut mengusulkan untuk menambahkan satu kementrian yang ikut menunjang suksesnya program tersebut, yakni Kementerian Peternakan.

Advertisement

“Akan banyak kementerian yang terlibat dan akan lebih sempurna dengan adanya di bentuk Kementerian Peternakan dibawah naungan Kemenko khusus untuk program makan siang dan susu gratis,” kata Jabal di Jakarta, Kamis (28/04).

Jebolan Sarjana Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) ini menambhakan bahwa kedepan akan ada kebutuhan 500 ribu ton daging sapi, 1,2 Juta ton daging ayam, dan 4 juta kiloliter Susu Sapi setiap tahunnya, sehingga sangat penting ada kementerian khusus di bidang peternakan yang fokus kerjanya memastikan ketersediaan pangan dan daging.

“Selain itu dengan adanya kementerian peternakan akan dapat berkontribusi secara nyata dalam peningkatan produksi komoditas peternakan dan kesehatan hewan, peningkatan nilai tambah, penguatan daya saing dan pemasaran hasil peternakan,” ujar Jabal.

“Kedaulatan di bidang peternakan ini menjadi isu yang strategis, dikarenakan salah satu subsektor peningkatan produksi yang dapat mendongkrak PDB, daya beli peternak dan ekspor peternakan terus meningkat. Sektor peternakan cukup berkontribusi pada ekonomi Indonesia khususunya di wilayah perdesaan,” terang Jabal.

“Tentu termasuk tugas dalam mengatasi sejumlah persoalan di sektor peternakan, seperti harga yang anjlok yang merugikan peternak kecil, untuk meningkatkan produksi penting juga dalam lebih memperhatikan kesehatan hewan ternak, agar kita dapat memanfaatkan peluang ekspor jangan cuma taunya Impor daging saja,” tandas Jabal Nur.

Advertisement