EDUKASI – Dari air mancur yang dapat diprogram hidup dan mati hingga robot humanoid yang bisa menawarkan handuk kepada tamu menjadi beberapa penemuan dari ilmuwan Muslim Ismail al-Jazari pada abad ke-12.
Badi al-Zaman Abu al-Izz Ismail ibn al-Razzaz al-Jazari lahir pada 1136 di Diyarbakir yang sekarang menjadi Turki tengah-selatan.
Putra seorang perajin yang rendah hati itu lahir di masa pergolakan politik akibat perebutan kekuasaan lokal serta akibat Perang Salib.
Ismail Al-Jazari menjabat sebagai insinyur yang melayani penguasa daerah, Artuqids. Dinasti ini pernah memperluas kerajaannya ke Suriah.
Namun, semasa hidupnya, kekuatan Artuqid berada di bawah pengaruh Dinasti Zangid, tetangga yang lebih kuat dan kemudian diteruskan oleh pahlawan Muslim, Saladin.
Terlepas dari pergolakan Perang Salib dan hubungan yang bergolak antara berbagai kekuatan Muslim, hidup insinyur brilian itu dihabiskan dengan damai untuk melayani beberapa raja Artuqid, di mana Al-Jazari berhasil merancang lebih dari seratus perangkat cerdas.
Tidak seperti penemu praktis lainnya pada masa itu, yang meninggalkan sedikit catatan tentang pekerjaan mereka, Ismail al-Jazari memiliki hasrat untuk mendokumentasikan karyanya dan menjelaskan bagaimana dia membuat mesin yang luar biasa.
Pada 1206, dengan memanfaatkan seperempat abad hasil yang luar biasa, Al-Jazari memberi dunia katalog ‘mesin yang tiada tara’, yang sekarang dikenal sebagai buku pengetahuan tentang The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices.
Ia pun diagungkan sebagai Badi al-Zaman (Unik dan Tak Tertandingi) dan al-Shaykh (Terpelajar dan Layak). Penemuan Ismail Al-Jazari memanfaatkan sains dan kebijaksanaan dari budaya Yunani kuno, India, Persia, hingga China.
Salah satu perangkatnya yang paling terkenal adalah jam air besar yang menampilkan seekor gajah membawa pengemudinya dan sebuah menara yang berisikan seseorang di dalamnya. Jam air sederhana telah digunakan di Mesir kuno dan Babilonia.
Penemuan fantastis al-Jazari lainnya yang menarik minat khusus sejarawan sains karena dianggap oleh banyak orang sebagai ‘robot’ pertama yang dapat diprogram dalam sejarah, melansir dari situs National Geographic, Selasa, 20 Desember 2022.
Sama seperti kotak musik, penemuan ini berbentuk sebuah perahu dengan empat ‘musisi’ yang terdiri dari seorang pemain harpa, pemain suling, dan dua penabuh genderang, dirancang untuk memainkan lagu-lagu untuk menghibur.
Mekanisme yang menghidupkan para penabuh genderang dapat diprogram untuk memainkan ketukan yang berbeda. Perangkat seperti itu adalah mainan untuk orang kaya pada zamannya.
Ismail Al-Jazari meninggal dunia pada 1206. Ia juga mempersembahkan The Book of Knowledge kepada sultan, serta dikenang karena bukunya itu.
Penemuan tersebut juga akan memainkan peran kunci dalam kehidupan sipil selama bertahun-tahun yang akan datang. Karyanya termasuk sistem penyediaan air yang menggunakan roda gigi dan tenaga hidrolik, digunakan di masjid dan rumah sakit Diyarbakir dan Damaskus.
Dalam beberapa kasus, sistem yang dimodelkan pada desainnya tetap digunakan hingga saat ini. Ismail Al-Jazari juga membuktikan bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari.
Selama penelitiannya di dekat kota Nandan di India, dirinya berhasil menghitung luas permukaan Bumi. Metodenya saat ini disebut aturan Biruni. (Sumber: viva)