LEGIONNEWS.COM – MALILI, Sebulan yang lalu Polres Luwu Timur menggelar Operasi PEKAT. Dari operasi tersebut Kepolisian berhasil menangkap sejumlah agent Togel Manual. Tapi Ironisnya agen alias bandar masih bebas berkeliaran, Sepertinya bandar berinisial (B) kebal hukum.
Hal itu diutarakan oleh Irzan mantan Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam atau HMI periode 2013 – 2015.
Pria yang biasa disapa Irzan Deden itu sangat menyayangkan kinerja Kapolres Luwu Timur beserta jajarannya dalam “Operasi Penyakit Masyarakat” (Operasi PEKAT).
“Operasi Pekat ini untuk memberantas penyakit masyarakat seperti perjudian, prostitusi, miras, premanisme serta lain lainnya, Dan tujuannya menjaga ketertiban umum,” terang Irzan Deden.
Dikatakannya dari operasi Pekat itu, Sejumlah orang yang disebut sebut agen “Toto gelap” alias Togel yang diamankan aparat penegak hukum masih berkeliaran dan dikabarkan masih melakukan aktivitas judi kupon putih tersebut.
“Saya ini putra daerah Burau, Luwu Timur, Tentu sangat menyayangkan hal itu terjadi. Operasi Pekat inikan, Operasi resmi yang dilaporkan oleh Kapolres ke Mapolda Sulsel secara berjenjang sebagai bentuk penanganan Kamtibmas di kabupaten Luwu Timur,” ujar Irzan.
“Toto gelap (Togel) inikan jelas bertentangan dengan hukum, Kok aneh saja agen agen togel yang ditangkap tidak dilakukan proses hukum?” tanya Irzan Deden.
Selain togel, Irzan Deden juga mengungkapkan maraknya judi sabung ayam di wilayah hukum polres Lutim (Luwu Timur).
“Secara tegas disini kami sampaikan bahwa masyarakat dan aktivis mendesak agar Kapolres Luwu Timur menangkap para bandar yang notebene sebagai otak intelektual maraknya judi togel yang akan merusak masa depan generasi masa kini di Luwu Timur,” katanya.
.
“Selain Togel, Judi sabung ayam juga marak di Lutim. Berangkat dari persoalan itu Kapolda Sulsel sudah berkewajiban mengevaluasi kinerja Kapolres Luwu Timur,” tegas Irzan Deden. (*)
