Oleh: Bachtiar Adnan Kusuma, Tokoh Literasi dan Writter Preunership
LEGIONNEWS.COM – Nah, siapa sesungguhnya Jean Paul Sartre dan Adi Akbar Daeng? Pertanyaan ini mengemuka tatkala seorang anak muda milenial yang hemat penulis adalah sosok pemuda masjid pejuang yang merintis Go Preunership bermula dari masjid Anny Parangtambung, Makassar. Adi Akbar, alumni UNM, kini memusatkan diri berkiprah di dunia bisnis kuliner Makassar dengan nama Tamparan Group. Di sore Rabu, 8 Feberuari 2023, ia berkunjung ke kediaman penulis dan berdikusi panjang tentang visi dan misinya ingin mengangkat sekaligus memberdayakan anak-anak masjid agar bisa mandiri dan menjadi pengusaha. Inilah, Adi Akbar, anak masjid yang mengejar bintangnya setinggi langit.
Berikutnya, Jean Sartre adalah filsuf kenamaan Perancis yang gagasan-gagasannya diabadikan para ahli dengan julukan Eksistensialisme. Yaitu ajaran filsuf yang memaknai kehadiran manusia di dunia. Pikiran-pikirannya ditulis melalui karya tulis dalam bentuk fiksi dan non fiksi, ditulis dalam buku ketebalannya sekitar 500 halaman. Yang jelas Sartre memiliki karya tulis yang lebih banyak.
Nah, apa yang menarik dari Sartre dan Adi Akbar? Sartre menegaskan kalau dirinya menulis satu jam di pagi hari dan satu jam menulis di malam hari. Sartre menempatkan literasi sebagai sesuatu yang amat fondamental dalam diri dan kehidupannya, tak heran kalau dirinya mengabadi dalam sebuah keabadian.
Adi Akbar, putra kelahiran Parangtambung, hidupnya mengabadi dalam atmosfir masjid, tumbuh berkembang menjadi pengusaha kuliner, menaklukkan nasib dan merintis usaha kuliner Tamparan Group, semula ikut berkarier dan tumbuh berkembang di Ahmad Daeng Tonang, kemudian memisahkan diri dan merintis usaha sendiri.
Menariknya, merintis usaha dan menemukan kiat-kiat suksesnya dengan mengerjakan apa yang dipikirkan, dikerjakan dan selalu bersandar kepada Allah SWT. Adi Akbar telah mempopulerkan literasi kuliner lewat Tamparang Group yang melibatkan anak-anak milienial dan warga di kampungya yaitu Parangtambung, Makassar. Dan, membaca dan mendengarkan pikiran-pikiran banyak orang menjadi kebiasaannya untuk menempa diri agar bisa maju menjadi orang besar.
Intinya Sartre dan Adi Akbar” Bekerja dan berusaha untuk orang banyak” adalah jalan menuju abadi dalam keabadian. (**)