AAS Bantu Korban Kebakaran di Makassar, ini Kata Pengamat Politik Profetik Institute

FOTO: Ketua Ikatan Alumni (Ika) Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Amran Sulaiman (Topi Koboi), Bantu korban kebakaran yang menimpa 13 kepala keluarga di Pandang II, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Minggu 17 April 2022. (Ist)
FOTO: Ketua Ikatan Alumni (Ika) Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Amran Sulaiman (Topi Koboi) Bantu korban kebakaran yang menimpa 13 kepala keluarga di Pandang II, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Minggu 17 April 2022. (Ist)

LEGION NEWS.COM – Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin, Dr Amran Sulaiman, yang juga mantan menteri pertanian turun membantu korban kebakaran yang menimpa 13 kepala keluarga di Pandang II, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Minggu 17 April 2022.

Begitu mendengar ada warga tertimpa musibah, mantan Menteri Pertanian itu langsung mengirim barang kebutuhan pokok.

Dengan turunya AAS akronim Andi Amran Sulaiman membantu korban kebakaran menjadi perhatian salah satu pengamat politik Asratillah.

Direktur Profetik Institute ini menilai ika aktivitas tersebut dengan sengaja dipublikasikan via portal berita ataupun media sosial, oleh aktor politik menunjukan target politik di 2024 mendatang.

Advertisement

Bagi publik, setiap gerak-gerik ataupun aktivitas aktor politik, terutama yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak seperti membagikan sembako, membagikan beasiswa, membantu korban bencana, kemungkinan besar dianggap sebagai sesuatu yang memiliki target politik.

“Apalagi jika aktivitas tersebut dengan sengaja dipublikasikan via portal berita ataupun media sosial,” tutur Direktur Profetik Institute ini.

Pun, Begitupula dengan Andi Amran Sulaiman, mantan Menteri Pertanian oleh publik juga diketegorikan sebagai aktor politik.

Beliau selama ini aktif mengisi ruang-ruang wacana politik di Sulawesi Selatan, mulai dari diwacanakannya beliau berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, hingga kemarin ada yang mendelakrasikan beliau akan berpasangan dengan Ganjar Pranowo.

Segala aktivitas AAS di ruang publik sebagai aktor politik, akan dinilai khalayak sebagai aktivitas yang memiliki target politik, terutama dalam mengangkat popularitas ataupun aksepbilitas beliau.

“Soal apakah beliau punya target yang konsisten sebagai Cawapres atau Gubernur Sulsel, kita belum memastikannya dengan pasti,” imbuh Asratillah.

Namun sampai hari ini dari beberapa riset yang dilakukan oleh Profetik Institute, oleh sebahagian informan sosok AAS masih disebut-disebut sebagai figur yang berpotensi sebagai calon wakil presiden.

Berbeda dengan adik beliau yang juga menjabat sebagai Gubernur Sulsel saat ini, Andi Sudirman Sulaiman, justru dianggap oleh sebagian besar informan sebagai figur yang layak menjadi Gubernur Sulsel selanjutnya.

“Tapi bagi saya figur sekelas AAS, sudah semestinya menunjukkan keteladanan moral terutama dalam memeprlihatkan solidaritas sosial kepada segmen masyarakat yang kurang mampu atau terkena bencana,” ujar Asratillah.

Terlepas apakah beliau punya target politik dari semua kegiatan-kegiatan sosialnya, figur sekelas AAS juga memiliki semacam tanggung jawab etis untuk menjadi semacam “influencer” bagi warga Sulsel, agar senantiasa peduli pada sesama.

Karena bagaimanapun budaya patronase dalam lanskap politik Sulsel masih sangat kental, dewasa-tidaknya warga kita dalam hidup bersesama terutama dalam berpolitik, sangat besar dipengaruhi oleh keteladanan para elit politik, elit agama dan elit budayanya, kata Asratillah. (Let)

Advertisement