Foto Antara: Warga menerima bantuan sembako dari Pemerintah
JAKARTA||Legion News – Komisi Pemberantasan Korupsi, terus melakukan pendalaman terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT), yang menyeret Menteri Sosial nonaktif, sekaligus politikus PDI Perjuangan (PDIP), Juliari Peter Batubara, Kader PDIP Perjuangan ini, disinyalir menerima fee senilai Rp17 miliar.
Nilai tersebut diduga akumulasi fee Rp10 miliar per-paket Sembako.
Ada 2 jenis kegiatan paket pengadaan Bansos dalam bentuk Sembako untuk penanganan Covid-19.
Diketahui, total anggaran pengadaan sembako, senilai Rp5,9 triliun dalam rangka penanggulangan Covid-19.
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), sebagai rekanan perusahaan pengadaan ‘goodiebag’ (tas kain) bansos, Menanggapi hal itu, manajemen PT Sritex membantah dan mengatakan bahwa pihaknya tak pernah berinisiatif untuk meminta proyek pembuatan tas kain penyaluran bansos Covid-19 di Jabodetabek. Minggu,(20/12).
Penawaran, menurut Corporate Communication PT Sritex, Joy Citradewi justru datang dari Pihak Kemensos.
Joy, PT. Sritex merupakan produsen tekstil terintegrasi, pada bulan April 2020 lalu. Pemesanan tersebut telah diproses sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam keterangan persnya, Joy Citradewi mengatakan bahwa, “Berita keterlibatan, Gibran Rakabuming, dalam pengadaan ini tidak benar. Kami tidak pernah membuka komunikasi apapun dengan saudara Gibran, Terkait dengan pengadaan ini.”
“Sebagai perusahaan terbuka (Tbk) kami selalu mengedepankan asas transparansi dan keterbukaan informasi.”
“Kami juga berharap klarifikasi ini dapat meluruskan isu, yang beredar di tengah masyarakat dan dapat dituntaskan segera dan sebaik-baiknya”.
Tagar #TangkapAnakPakLurah pun trending di jagad media sosial, khususnya twitter.
Seperti diketahui, salah satu media nasional menyebut, Sritex diduga menerima rekomendasi khusus dari anak Presiden Joko Widodo.
Namun demikian, pihak perseroan menyatakan partisipasi dalam program tersebut dimulai dari pertemuan antara pihak Kemensos dan perseroan.
“Sritex mendapatkan pesanan goodie bag bansos setelah di-approach oleh pihak Kemensos. Pada saat itu kami disampaikan bahwa kebutuhannya mendesak alias urgent,” kata Head of Corporate Communication PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex) Joy Citradewi.(Az)