Perang Kelompok Pecah Lagi, Karang Taruna Makassar Anjurkan Jam Malam di Tallo, Zulkifli: Melawan Tembak!! Biar Tertib

0
FOTO: Ilustrasi Jam Malam
FOTO: Ilustrasi Jam Malam

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Keributan kembali terjadi di Kecamatan Tallo, Kota Makassar baru baru ini. Di media sosial viral video seorang bocah dibawa umur 5 tahun jadi korban perang antar kelompok di kawasan tersebut.

Karang Taruna Kota Makassar meminta agar aparat kepolisian untuk bertindak tegas dan katanya di wilayah Bortak versus Saphiria lalu lembo versus Layang ditetapkan jadwal jam malam. Agar perang kelompok dapat diatasi.

“Saya tentu berharap agar Kapolrestabes, Dandim 1408, Kapolda dan Panglima Kodam XIV/Hasanuddin mengambil langkah tegas terukur kepada mereka para pelaku rusuh di Tallo,”

Menurut Ketua Karang Taruna Makassar, Muhammad Zulkifli pemerintah kota dan Kapolrestabes telah berupaya meredam lokasi bentrok antar warga di wilayah tersebut beberapa waktu lalu.

“Wilayah ini sudah beberapa kali ditertibkan agar tidak melakukan lagi perang kelompok seperti di Sapiria dan Lembo. Informasi yang kami terima bocah 5 tahun telah menjadi korban pembusuran,” ungkap Zulkifli. Kamis (6/11/2025)

“Jalan satu satunya adalah pihak aparat penegak hukum (Kepolisian), pemerintah kota dan keamanan wilayah (TNI) melakukan tindakan terukur dan berlakukan jam malam di wilayah Tallo, Melawan tembak!” tegas Ketua Karang Taruna itu.

Zulkifli menyarankan agar Wali Kota Makassar kembali mengundang para tokoh masyarakat, tokoh agama, RT/RW, Ormas dan penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) untuk duduk bersama bahwa bila warga di wilayah Tallo masih tetap melakukan perang kelompok yang menggangu stabilitas keamanan maka aparat penegak hukum dan keamanan wilayah akan bertindak tegas.

“Setelah di kumpulkan para tokoh masyarakat dan masih ada perang kelompok, Wali Kota Makassar meminta persetujuan DPRD untuk melakukan jam malam dengan waktu yang telah ditentukan hingga wilayah tersebut kondusif,” ujar Zulkifli.

“Selain jam malam, Polri dibantu TNI melakukan penyisiran di wilayah (lokasi) konflik perang kelompok dengan menyita alat tajam dan anak panah serta busur di wilayah tersebut,” imbuh Zulkifli.

“Kalau ada yang melawan tetap melakukan perang kelompok tindak tegas berdasarkan SOP tembak ditempat. Kalau tidak seperti itu mereka akan tetap melakukan perbuatan melanggar hukum,” katanya.

“Makassar ini bukan hanya tugas Wali Kota, Tetapi tugas dan tanggungjawab Polri dan TNI dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah mereka sebagai pucuk pimpinan tertinggi di lembaga negara,” kunci Zulkifli.

Advertisement