Keluarga Desak Pihak RS Bhayangkara dan Denpom XIV/Hasanuddin Terbuka Penyebab Kematian Prada Haerul

0
FOTO: Prada Haerul M Nail (kiri) saat mengikuti pendidikan calon tentara. (Foto: Istimewa/Penerangan Kodam Hasanuddin/Via Majesty.co.id)
FOTO: Prada Haerul M Nail (kiri) saat mengikuti pendidikan calon tentara. (Foto: Istimewa/Penerangan Kodam Hasanuddin/Via Majesty.co.id)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Salah satu keluarga prajurit aktif Batalyon Artileri Pertahanan Udara Ringan 4/AAY (Yonarhanud 4/AAY) mendesak agar pihak Rumah Sakit Bhayangkara Makassar transparan soal kematian Prada Haerul M Nail.

Akmal Musjabbar, S,Pd sepupu dari prajurit dua (Prada) Haerul M Nail meminta kepastian penyebab kematian anggota TNI AD dari Yonarhanud 4/AAY.

Akmal kepada media mengirim sebuah video kondisi jenazah Prada Haerul M Nail yang terdapat banyak memar yang diduganya ada tindakan kekerasan pada tubuh korban.

“Hasil otopsinya belum dipaparkan, makanya kami dari keluarga korban agar diberikan secara detail penyebab luka memar yang keluarga kami temukan,” ujar Akmal kepada media Senin malam (13/10).

Untuk itu Akmal sepupu dari Prada Haerul M Nail mendesak pihak RS Bhayangkara dapat membuka ke publik penyebab kematian.

“Pihak rumah sakit Bhayangkara dapat memaparkan secara terbuka dengan fakta fakta yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya,” katanya.

Akmal juga mempertanyakan pihak Detasemen Polisi Militer (Denpom) Kodam XIV/Hasanuddin agar menjelaskan ke publik penyebab kematian Prada Haerul.

“Kami berharap agar pihak berwenang (Denpom) mempercepat penyidikan dalam mengusut tuntas kejadian ini secara terang benderang tanpa ada hal hal yang mencurigakan oleh keluarga korban,” tutur sepupu Prada Haerul ini.

“Dan terduga (Pelaku) dan saksi kunci yang sudah diperiksa oleh pihak Denpom. Agar pihak terperiksa memberikan kesaksian yang sebenar benarnya,” harap dia.

Pihak keluarga menyebutkan diduga Prada Haerul meninggal di dalam satuan dimana ia bertugas sebagai prajurit TNI AD di Yonarhanud 4/AAY.

Parman (52), orang tua korban, melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan yang mengakibatkan kematian putranya itu ke Pomdam XIV/Hasanuddin Makassar, Minggu 12 Oktober 2025 sekitar pukul 00.20 Wita. Surat Tanda Terima Pengaduan Nomor STLL/22/X/2025/Lidpamfik.

Terkait permintaan hasil otopsi penyebab kematian Prada Haerul. Awak media menghubungi Kepala Humas RS Bhayangkara Makassar, Nizmah.

Saat dihubungi kontak Whatsapp (WA) Nizmah untuk dikonfirmasi, Humas RS Bhayangkara Makassar belum merespon telpon awak media.

Awak media juga telah mengkonfirmasi melalui pesan whatsapp miliknya. Hingga berita ini diterbitkan Humas RS Bhayangkara Makassar itu enggan memberikan jawabannya. (LN)

Advertisement