
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Lembaga Study Hukum dan Advokasi Rakyat (LASKAR) Sulawesi Selatan melontarkan kecaman keras terhadap aksi pencopotan baliho raksasa milik mereka yang terpasang di Flyover Makassar.
Ketua Harian LASKAR, Ilyas Maulana, S.H., menyebut tindakan itu sebagai manuver licik yang tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari permainan kelompok terorganisir yang ingin menutup suara kritis terhadap dugaan praktik mafia kepabeanan.
“Baliho kami di flyover dicopot, dan kami yakin itu bukan sekadar aksi iseng. Kami menduga kuat ada tangan-tangan kotor yang bekerja atas perintah. Ini semakin menegaskan bahwa apa yang kami bongkar selama ini benar-benar mengusik kenyamanan jaringan mereka,” tegas Ilyas, Kamis (28/8/2025).
Ilyas menegaskan, saat ini LASKAR tengah mengawal berbagai persoalan serius yang melibatkan Bea Cukai Makassar, mulai dari kasus tiga kontainer cakar yang menyeret sejumlah pejabat, hingga advokasi dugaan jalur komunikasi rokok ilegal yang dikendalikan oleh seseorang bernama Jaya.
“Nama Jaya sudah lama kami pantau. Ia dikenal sebagai pemain besar rokok ilegal sekaligus penghubung antara pemilik tiga kontainer cakar dengan oknum-oknum petinggi bea cukai. Dan sekarang, ketika kami membongkar jalur hitam itu, tiba-tiba baliho kritik kami dirobek. Apakah ini kebetulan? Kami rasa tidak!” ucapnya dengan nada tajam.
Menurut Ilyas, pencopotan baliho tersebut justru menjadi bukti betapa kuatnya tekanan dari pihak yang merasa terancam oleh gerakan LASKAR. Ia menilai, serangan ini hanya mempertegas keberpihakan lembaganya pada kepentingan rakyat yang ingin melihat mafia kepabeanan dibongkar sampai ke akar-akarnya.
“Kami tidak asal menuduh, tapi kami menduga kuat bahwa pencopotan baliho ini adalah operasi diam-diam yang digerakkan oleh pihak yang saat ini kami serang. Kalau mereka pikir dengan merobek baliho bisa membungkam suara rakyat, mereka salah besar. Justru ini menambah bukti dan motivasi bagi kami,” ujar Ilyas.
Ia menutup pernyataannya dengan nada menantang. “Tunggu saja. Kami akan buka semuanya. Tidak ada mafia yang lebih kuat dari kebenaran.” tegas Ilyas. (*)
























