LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sebuah video viral berdurasi 00:09 detik viral di platform media sosial. Dalam video itu tertulis “Emang udah pada gila semua. Pasien sampai meninggal”.
“Viral!! Petugaa RS melakukan perlombaan 17an dalam rumah sakit pasien terganggu bahkan meninggal dunia”.
“Terlihat semua anggota petugas RS melakukan lomba 17an dgn musik yg sangat keras dan ribut”.
“Tidak adapun satu dari mereka yg memikir pasien didalamnya. Bahkan ditegur keluarga korban, mereka diam dan tak peduli “.
Terkait video viral itu awak media menghubungi Direktur rumah sakit (RS) Daya, Makassar, Namun belum direspon. Awak media pun menghubungi Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Dr. Andi Zulkifli Nanda, Sabtu (16/8).
Kepada media Zulkifli Nanda mengungkapkan bahwa pihak manajemen RS Daya telah ditegur. Untuk diketahui, Rumah sakit Daya berasa dibawah pemerintah kota makassar
“Sudah ditegur RS Daya,” singkat Zulkifli, Sabtu malam (16/8).
Masih terkait video viral itu, Awak media mengkonfirmasi Ketua Komisi D DPRD Makassar, Ary Ashari.
Ary mengatakan semangat para karyawan RS Daya dalam rangka HUT RI ke 80 patut diapresiasi namun kegiatan lomba tersebut tidak pada tempatnya.
“Semangatnya kita apresiasi untuk merayakan kemerdekaan, tetapi tidak pada tempatnya. Kami sudah menghubungi direktur RSUD daya melalui sekertaris komisi D, dr Fahrizal, ” ujar Ary
Ketua Komisi D DPRD Makassar itu menyampaikan kedepannya sebaiknya kegiatan lomba dilakukan di lapangan parkir atau tempat lainnya yang tidak mengganggu aktifitas pelayanan rumah sakit.
“Karena pelayanan rumah sakit itu harus standby 24 jam, Dan pastinya tidak mengganggu pasien dengan kebisingan yang muncul akibat kegiatan itu terutama pasien ICU,” imbuh anggota fraksi Nasdem ini.
“Direktur RSUD pun sudah menyampaikan permintaan maaf akibat kejadian tersebut dan insyaallah akan mengatur lebih baik lagi kedepannya agar tidak mengganggu aktifitas dan pelayanan rumah sakit,” terang Ary.
Terpisah salah satu penggiat media sosial Dedy Halamzah yang juga CEO PT Duta Politik Indonesia sangat menyayangkan hal itu terjadi.
“Yah semakin aneh saja nampaknya perlu perhatian khusus bagi para dokter perawat dan staf yang buat acara di dalam ruangan areal rumah sakit. Ini harus jadi perhatian dari Walikota Makassar dan kepala dinas kesehatan Kota Makassar,” ujar Dedy.
“Selain teguran harus ada sanksi tegas,” tegas pria yang biasa disapa Abanda ini.
Klarifikasi Pihak RSUD Daya
Manajemen RSUD Daya Kota Makassar memberikan klarifikasi terkait informasi yang beredar di media sosial mengenai adanya kegiatan lomba peringatan HUT ke-80 RI di lobi rumah sakit, bersamaan dengan peristiwa pasien meninggal dunia di ruang ICU.
Pihak rumah sakit menjelaskan, kegiatan lomba yang berlangsung di lantai 1 tersebut sudah dijadwalkan sebelumnya sebagai bagian dari rangkaian menyongsong peringatan 17 Agustus. Suasana lomba diisi kegembiraan dan partisipasi pegawai.
Pada saat yang hampir bersamaan, terjadi peristiwa duka di ruang ICU, di mana salah satu pasien meninggal dunia. Kebetulan waktunya berdekatan, sehingga sebagian pihak menilai kegiatan lomba mengganggu suasana duka.
Manajemen menegaskan, kedua peristiwa tersebut tidak saling berkaitan secara langsung. Meski demikian, pihak rumah sakit menyampaikan belasungkawa, tetap menunjukkan empati dan membantu keluarga almarhum, termasuk memfasilitasi ambulans untuk mengantar jenazah.

























