
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Fakultas Hukum Universitas Megarezky secara resmi menjalin kerja sama dengan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Wilayah Sulawesi Selatan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Kantor PBHI Sulsel, Kamis, 10 Juli 2025.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya penguatan pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan riset hukum.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Megarezky menyampaikan bahwa kemitraan ini merupakan langkah strategis dalam menghadirkan ruang kolaboratif antara dunia pendidikan tinggi dan organisasi masyarakat sipil.
Ia menekankan pentingnya memperluas peran akademisi dan mahasiswa di luar ruang kelas, terutama dalam menjawab persoalan-persoalan hukum dan sosial di tengah masyarakat.
“Melalui kerja sama ini, kami ingin membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi dosen dan mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai program PBHI, mulai dari pendampingan hukum, penyuluhan hukum di komunitas, riset sosial-hukum, hingga program magang profesi,” ujarnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan program-program konkret seperti pembentukan klinik hukum di lingkungan kampus, pelatihan paralegal bagi mahasiswa, serta kolaborasi riset antara akademisi dan aktivis hukum. Fakultas Hukum Universitas Megarezky memandang bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan elemen penting dalam Tridarma yang harus diperkuat secara berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua PBHI Sulsel, Idham Lahasang menyambut baik kerja sama ini dan mengungkapkan bahwa PBHI berkomitmen untuk memperluas jaringan advokasi berbasis pendidikan dan pemberdayaan. Menurutnya, pelibatan mahasiswa dalam kerja-kerja advokasi tidak hanya memberikan kontribusi kepada masyarakat, tetapi juga memperkuat pemahaman teoritis yang diperoleh selama di bangku kuliah.
“Kolaborasi seperti ini penting untuk membangun ruang-ruang pembelajaran yang hidup, yang tidak hanya terbatas pada ruang kelas tetapi juga bersentuhan langsung dengan realitas sosial masyarakat,” ujar Ketua PBHI Sulsel.
Ke depan, keduanya berkomitmen menyusun agenda bersama yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Sulawesi Selatan, terutama kelompok rentan yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap keadilan. Universitas Megarezky dan PBHI juga sepakat menjadikan kerja sama ini sebagai model kemitraan antara perguruan tinggi dan organisasi masyarakat sipil yang berorientasi pada transformasi sosial.
Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini, Fakultas Hukum Universitas Megarezky berharap dapat mencetak lulusan hukum yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan keberpihakan terhadap isu-isu keadilan dan hak asasi manusia. (*)