LEGIONNEWS.COM – Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2026.
APBN Tahun Anggaran (TA) 2026 dirancang dengan tetap mewaspadai kondisi dunia yang masih penuh ketidakpastian.
Di sisi lain, Kata Menkeu KEM-PPKF untuk mendukung agenda pembangunan nasional.
“APBN harus dijaga tetap sehat dan kredibel melalui strategi mobilisasi pendapatan; belanja negara yang efisien dan produktif; pembiayaan yang inovatif, prudent dan sustainable,” ujar Menkeu Sri dalam unggahannya di media sosial seperti dilihat, Jumat 4 Juli 2025
Selain itu kata Sri Mulyani, Strategi Ekonomi dan Fiskal 2026 difokuskan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi dengan strategi jangka menengah yang mendukung agenda pembangunan secara optimal antara lain melalui ketahanan pangan, ketahanan energi, makan bergizi gratis, pendidikan, pembangunan desa, koperasi dan UMKM, pertahanan semesta, serta akselerasi investasi dan perdagangan global.
“Sebagai instrumen fiskal yang didesain sebagai counter cyclical untuk meredam gejolak, APBN 2026 dirancang dengan defisit yang terkendali di kisaran 2,48% s.d. 2,53% PDB,” tutur Sri Mulyani.
“Optimalisasi pendapatan negara terus diupayakan melalui joint program data analysis, pengawasan, pemeriksaan dan kepatuhan yang solid dan kredibel,” imbuh dia.
Rapat kerja itu merupakan Koordinasi yang intensif antar otoritas fiskal Kementerian Keuangan moneter, Bank Indonesia dan sektor keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus dilakukan sehingga sektor keuangan dapat secara optimal mendukung pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja. (*)

























