Pimpinan Komisi III Bertemu Presiden, BEM dan Masyarakat Sipil Bakal Gelar Aksi Tolak Revisi RUU TNI

FOTO: Presiden Prabowo Subianto saat menerima sejumlah pimpinan Komisi III DPR RI di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025). (Property: Seskab)
FOTO: Presiden Prabowo Subianto saat menerima sejumlah pimpinan Komisi III DPR RI di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025). (Property: Seskab)

LEGIONNEWS.COM – Presiden Prabowo Subianto dalam akun media sosial miliknya mengunggah dua foto saat dirinya bertemu dengan pimpinan Komisi III DPR RI di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Dalam keterangannya itu media sosial, Presiden menyebutkan bahwa dirinya menerima pimpinan Komisi III DPR.

“Menerima Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad beserta jajaran pimpinan Komisi I DPR RI yakni Utut Adianto Fraksi PDI Perjuangan, Dave Laksono Fraksi Golkar, Budisatrio Djiwandono Fraksi Gerindra, Ahmad Heryawan Fraksi PKS dan Anton Sukartono Suratto Fraksi Partai Demokrat di Istana Merdeka.” *** tulis akun facebook Prabowo Subianto seperti dilihat Rabu (19/3).

Usai pertemuan, Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto mengonfirmasi ia bersama pimpinan Komisi III membahas Revisi Undang-Undang TNI (RUU TNI) dengan Presiden dalam pertemuan tersebut.

Advertisement

Dikutip dari laporan jurnalis KompasTV wartawan menanyakan apakah pertemuan pimpinan Komisi III itu dengan Presiden membahas RUU TNI.

“Iya (membahas RUU TNI), tapi bukan hanya itu,” jawab Utut Rabu,

Ketika ditanyai tentang pembahasannya dengan Presiden, Utut enggan membeberkan lebih lanjut.

“Wis, wis (sudah, sudah). Soalnya kita tadi janji nggak jumpa pers,” sebutnya.

Penolakan RUU TNI

Mahasiswa di sejumlah di daerah di indonesia menolak rancangan undang-undang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan bersama masyarakat sipil misalnya, Mereka tengah bersiap untuk melakukan demonstrasi menolak RUU TNI yang akan disahkan oleh DPR.

Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Satria Naufal mengatakan koalisi sipil tengah menentukan lokasi hingga tuntutan massa aksi kepada pemerintah.

“BEM SI dan Masyarakat Sipil sedang dan terus konsolidasi hingga menggelar demonstrasi,” kata Satria kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/3) malam.

Satria menjelaskan demonstrasi akan digelar sebagai respons atas sikap pemerintah dan DPR yang akan mengesahkan RUU TNI menjadi undang-undang di tengah gelombang penolakan.

“Karena Senayan tutup mata dan tutup telinga atas penolakan masyarakat dengan membawa RUU (TNI) ke tingkat 2 paripurna,” ujarnya.

Kendati demikian, Satria belum membeberkan estimasi jumlah massa aksi yang akan turun ke jalan untuk mengikuti demonstrasi ini.

Senada, Koordinator Pusat BEM SI Rakyat Bangkit Herianto mengatakan pihaknya juga tengah bersiap menggelar aksi penolakan pengesahan RUU TNI.

“Kita akan lakukan konsolidasi besok malam (malam ini) untuk membahas dan mengerucutkan langkah-langkah kongkrit sikap kita melihat kebijakan hari-hari ini yang bermunculan,” ujarnya.

Revisi UU TNI yang dibahas pemerintah dan DPR menjadi sorotan publik karena dinilai akan menghidupkan kembali dwifungsi angkatan bersenjata. Pembahasannya pun dianggap tak transparan dan terburu-buru.

Kekhawatiran dwifungsi angkatan bersenjata itu lahir salah satunya akibat ketentuan yang menambah jumlah kementerian/lembaga pemerintah yang bisa diisi TNI aktif.

Protes publik tak menghentikan pembahasan RUU TNI. Bahkan, seluruh fraksi telah menyetujui RUU TNI disahkan menjadi undang-undang dalam rapat paripurna terdekat. (*)

Advertisement