LEGIONNEWS.COM – BULUKUMBA, Hingga saat ini pihak kepolisian Polres Bulukumba belum menangkap pelaku penganiayaan yang dialami oleh Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bulukumba, Rais Abd Salam di kantor Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Selasa (4/3) belum membuahkan hasil.
Akan hal itu direspon oleh Andi Eddy Amkas selaku Kepala Biro (Kabiro) Humas dan Advokasi, Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Biro Bulukumba.

Sejak peristiwa pengeroyokan Selasa hingga Kamis (6/3/2025) belum ada satupun pihak dilakukan penangkapan oleh Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Bulukumba.
Kabiro Humas dan Advokasi APKAN Bulukumba itu berharap agar kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan, Sebelum terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
“Tentu kita berharap pelaku pengeroyokan segera diamankan agar tidak ada hal hal yang tidak diinginkan. Apalagi suasana saat ini kita ummat Islam tengah menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan ini,” ujar Andi Eddy. Kamis malam (6/3).
“Ini penting agar tidak ada upaya yang berdampak main hakim sendiri. Tentu kami berharap agar kepolisian bertindak serius untuk menangkap para pelaku pengeroyokan,” tegas pria yang biasa disapa Karaeng Eddy ini.
Terkait itu awak media menghubungi, Kapolres Bulukumba AKBP Andi Erma Suryono, Namun memberikan tanggapan terkait kasus tersebut.
Sebelumnya Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Aris Satrio yang di konfirmasi media setempat menyampaikan jika saat ini kasus tersebut dalam proses hukum dan sedang berjalan
“Sementara diproses, Pak. Masih tahapan penyelidikan,” ujar AKP Aris Satrio seperti diberitakan.
Untuk diketahui kasus penganiayaan yang dialami oleh Ketua Apdesi Bulukumba itu saat pembukaan penyegelan kantor Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba Selasa (4/3).
Awalnya, kegiatan di Kantor Desa Benteng Malewang berlangsung tertib. Sejumlah pejabat hadir, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bulukumba, Rina Andi Muri, beserta jajarannya, Camat Gantarang, Kepala Desa Benteng Malewang, Pengurus Apdesi Bulukumba, dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.
Namun, situasi memanas ketika beberapa warga mulai meneriaki para pejabat yang berada di teras kantor desa. Ketegangan semakin meningkat setelah Bupati Bulukumba dan sejumlah pejabat meninggalkan lokasi.
Saat itu, Rais Abd Salam diserang oleh seorang warga yang memprotes pembukaan kembali kantor desa. Upaya melerai sempat dilakukan, tetapi situasi semakin tidak terkendali hingga Rais dikeroyok oleh beberapa warga. Akibat kejadian itu, wajahnya mengalami memar dan pakaian yang dikenakannya robek parah.
Insiden ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Majelis Pemuda Kecamatan Bulukumpa, Sam Prakoso. Ia menilai kepolisian, khususnya Satuan Intelkam Polres Bulukumba, gagal menganalisis potensi kericuhan di lapangan.
“Sudah 48 jam sejak kejadian penganiayaan ini, tetapi pelaku belum ditangkap. Ini menunjukkan kegagalan Kapolres Bulukumba dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. Jika seorang Ketua Apdesi saja bisa dikeroyok di hadapan polisi, bagaimana dengan masyarakat sipil yang tidak memiliki jabatan? Banyak kasus di Bulukumba yang mandek karena lemahnya kepemimpinan Kapolres,” tegas Sam.
Lebih lanjut, ia mendesak Kapolres Bulukumba dan Kasat Reskrim untuk segera menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat serta mengambil tindakan tegas dalam menangkap pelaku.
“Jika dalam 2×24 jam pelaku belum diamankan, kami akan mendesak Ketua Apdesi untuk melaporkan kasus ini ke Polda Sulawesi Selatan,” tambahnya. (*)