GAM Kembali Gelar Unras di Makassar, Korupsi Impor Minyak di Pertamina

0
FOTO: Fajar Wasis, Mahasiswa semester 6, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Makassar, Pengurus Komando Pusat Gerakan Mahasiswa.
FOTO: Fajar Wasis, Mahasiswa semester 6, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Makassar, Pengurus Komando Pusat Gerakan Mahasiswa.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa (Unras) pada Jumat (28/2/2025).

Aksi itu terkait dengan kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang periode 2018-2023 yang saat ini dalam penanganan penyidik pada Kejaksaan Agung (Kejagung).

“Mahasiswa dalam mengambil sebuah perannya dalam menentukan arah bangsa dan negara adalah hak demokrasi,” demikian pesan tertulis Fajar Wasis selaku jenderal lapangan aksi, Kamis (27/2/2025).

“Adapun yang kami soroti yaitu Kasus dugaan korupsi impor minyak yang baru-baru ini diungkap Kejaksaan Agung membuat masyarakat geram dan tidak percaya kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax selama 2018-2023,” kata Waris dalam pesan tertulisnya kepada media, Kamis (26/2).

Di Jakarta, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Abdul Qohar menegaskan pihaknya akan memeriksa seluruh pihak yang diduga terlibat dalam kasus itu.

“Siapapun yang terlibat dalam perkara ini, baik berdasarkan keterangan saksi, maupun berdasarkan dokumen atau alat bukti yang lain pasti akan kita panggil untuk dimintai keterangan, siapapun,” jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (26/2).

Netizen ramai membicarakan Ahok, Salah satunya datang dari praktisi hukum Muannas Alaidid melalui unggahnya di X.

“Kemana Ahok ? merasa paling anti korupsi masa enggak pernah tau di masanya ada korupsi gila-gilaan dengan nilai begitu fantastis dr 2018 s.d 2023 hampir 200 T pdhl dia komutnya. korupsi UPS di pemprov dki hny 4 T aja dia ‘ngamuk’ langsung buat laporan sendiri ke KPK. pertanyaanya lari kemana uang-uang itu?” *** tulis akun X @muannas_alaidid seperti dilihat Kamis (27/2/2025).

Unggah akun X @muannas_alaidid itu di sambar akun @Toprendusara. Didalam akun X nya itu dia menampilkan gambar Ahok sedang mengisi bahan bakar minyak di kendaraan roda dua menggunakan baju karyawan SPBU.

“Katanya janjiin perubahan nyatanya malah terjadi korupsi ratusan trilliun rupiah,” *** tulis akun @Toprendusara.

Saat Ahok menjabat Komut PT Pertamina, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengganggap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sebagai pribadi yang kerap mengungkap masalah korupsi di perusahaan BUMN pertamina.

Netizen di Indonesia menyapa LBP dengan sebutan ‘Lord’, Mantan Danjen Kopassus itu kadang disebut dengan istilah “Perdana Menteri” di era pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

“Malah, Pak Ahok yang menemukan masalah-masalah (korupsi), yang harus diperbaiki (pertamina),” tegas dia di di Kantornya, Jakarta, Selasa (25/2/2020) silam.

Dirinya justru merasa bersyukur dengan kehadiran Ahok yang menjabat komisaris utama di Pertamina.

“Kami bersyukur adanya pa Ahok,” imbuh Luhut.

Tidak hanya Luhut, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan pengangkatan Ahok sebagai salah satu sosok penting di Pertamina didasarkan atas track record pekerjaan. Ahok pun dinilai sebagai bersih.

Dia menyamakan penunjukannya ini dengan nama lainnya seperti Amien Sunaryadi yang merupakan mantan wakil ketua KPK sebagai komut PLN dan Chandra Hamzah yang juga merupakan mantan wakil ketua KPK sebagai komut BTN.

“Saya rasa sama saya sudah jawab. Figur seperti Pak Ahok, Pak Amien, Pak Chandra Hamzah itu figur-figur yang bersih, figur yang punya track record menghasilkan pekerjaan yang baik, nah karena itu kita angkat. Tentu masing-masing komisaris mempunyai karakter yang berbeda-beda,” kata Erick dalam video dari akun Youtube Karni Ilyas Club, dikutip Minggu (1/11/2020).

Meski saat ini banyak terjadi penolakan di publik terkait dengan posisi Ahok, Erick menegaskan yang penting orang tersebut menjalankan posisinya ini dengan amanah.

Bahkan dia mencontohkan perbedaan pendapatan ini dengan kerja sama Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang saat ini bahkan bisa bekerja sama meski sebelumnya menjadi pesaing dalam pemilihan presiden.

“Sama juga indahnya Indonesia kita nikmati, ya ketika bagaimana bapak Presiden kita mengajak Pak Prabowo (Menteri Pertahanan Prabowo Subianto) bergabung (ke dalam pemerintahan). Saya rasa justru ini yang bisa menjadi contoh. Kita berbeda pendapat, tapi jangan juga menghancurkan bangsa ini,” ujar Erick. (*)

Advertisement