Dana Zakat untuk Program Makan Bergizi Gratis, ini Kata Istana Presiden

FOTO: Siswa SMP Negeri 1 Makassar saat menikmati makan siang gratis (Properti Pemkot Makassar)
FOTO: Siswa SMP Negeri 1 Makassar saat menikmati makan siang gratis (Properti Pemkot Makassar)

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI membuka peluang untuk menggunakan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dalam penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto.

Baznas beralasan program makan bergizi untuk delapan golongan orang yang berhak atas zakat (mustahik), termasuk fakir miskin.

“Kalau memang sasarannya nanti kepada fakir miskin, ya kita akan lakukan,” ucap Ketua Baznas RI Noor Achmad.

“Artinya bahwa prioritas kita adalah untuk membantu fakir miskin,” kata Achmad kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/1)

Advertisement

Achmad Noor memaparkan delapan golongan atau asnaf yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin, hamba sahaya, gharim, mualaf, fisabilillah, ibnu sabil, dan amil.

Adapun jika dilibatkan, ia menjelaskan nantinya Baznas akan melakukan verifikasi terhadap pihak yang menerimanya.

“Jadi, kalau semuanya adalah fakir miskin, itu adalah asnaf yang memang mustahik yang perlu dibantu oleh Baznas,” ujarnya.

Noor menyatakan selama ini Baznas selalu membuka pintu kepada siapapun yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari, tanpa menunggu adanya Program Makan Bergizi Gratis.

“Selalu kami sampaikan, siapa saja yang tidak bisa makan, datang ke Baznas, di mana saja, pasti ada,” tutur Noor Achmad.

Sebelumnya, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin mengusulkan agar pemerintah membuka kesempatan pembiayaan Program Makan Bergizi Gratis melalui dana ZIS, sebab menilai DNA (rantai molekul berisi materi genetik) masyarakat Indonesia memiliki sifat gotong royong.

“Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?” kata Sultan.

Selain nilai kegotongroyongan, dia memandang pembiayaan Program MBG melalui zakat juga dapat membantu meringankan pemerintah untuk mencukupi besaran anggaran program tersebut.

Tanggapan Istana

Kepala Staf Presiden (KSP) AM Putranto memastikan program makan bergizi gratis (MBG) tak menggunakan dana zakat.
Menurutnya apabila program pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto itu menggunakan dana zakat, maka sangat memalukan.

“Jadi tidak ambil ke dana yang lain-lain, beliau [Prabowo] sudah betul-betul luar biasa. Jadi tak ada dibilang ambil dari mana? Zakat. Wah itu sangat memalukan itu ya. Bukan seperti itu kami,” kata Putranto di Kantor KSP, Jakarta, Rabu (15/1).

Putranto mengatakan uang zakat bukan untuk menanggung makan bergizi gratis melainkan dari APBN. Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah menganggarkan sebesar Rp71 triliun untuk program tersebut tahun ini.

Ia juga mengatakan anggaran untuk pelaksanaan program MBG digelar secara bertahap.

Sebelumnya, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mengusulkan pelaksanaan program makan bergizi gratis lewat pendanaan yang bersumber pada zakat.

Menurutnya, pemerintah jadi tidak sekadar menggunakan sumber dana dari APBN. Dia juga mengatakan pernyataan dari pemerintah Jepang yang menyatakan bakal mendukung program MBG.

Dia menyebut perlunya keterlibatan masyarakat pada program ini, contohnya melalui dana zakat yang dilibatkan dalam program makan gratis bergizi ini.

“Saya melihat ada DNA dari negara kita, dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga,” kata Sultan di Gedung DPR RI Senayan, Selasa (14/1).

“Contoh bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana. Itu salah satu contoh,” sambungnya.

Menurutnya, pemerintah jadi tidak sekadar menggunakan sumber dana dari APBN. Dia juga mengatakan pernyataan dari pemerintah Jepang yang menyatakan bakal mendukung program MBG. (*)

Advertisement