LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sejumlah organisasi masyarakat dan mahasiswa di Sulawesi Selatan yang menamakan dirinya Gerakan Nasional Anti Separatis (GANAS). Sejak awal telah memperingatkan kelompok pendukung separatis pendukung Organisasi Papua Merdeka atau OPM yang ada di Kota Makassar untuk tidak melakukan aksi di 1 Desember 2024 mendatang.
Gerakan Nasional Anti Separatis terdiri atas Barisan Anak Kolong (BARAK) Sulsel, Brigade Muslim Indonesia (BMI), Pemuda dan Mahasiswa cinta NKRI.
Kabar segelintir kelompok mahasiswa asal Papua dan luar Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan FRI – WP bakal menggelar aksi peringatan 1 Desember 2024.
Kepada media Ketua harian Brigade Muslim Indonesia, Hanif Aji Muslim mengatakan kelompok mahasiswa pendukung separatis OPM itu telah berkamuflase menjadi Forum Solidaritas Mahasiswa Pelajar Peduli Rakyat Papua (FSMP-PRM).
“Kelompok mahasiswa pro kelompok separatis OPM itu telah berkamuflase. Mereka menamakan dirinya Forum Solidaritas Mahasiswa Pelajar Peduli Rakyat Papua,” ungkap Ketua harian BMI yang juga koordinator GANAS itu. Senin (25/11)
Secara tegas koordinator GANAS ini meminta aparat kepolisian untuk tidak memberikan izin kegiatan aksi kelompok Forum Solidaritas Mahasiswa Pelajar Peduli Rakyat Papua.
Dia beralasan aksi yang digelar 1 Desember 2024 oleh kelompok tersebut dapat memicu Kamtibmas pasca pemilihan kepala daerah (Gubernur) dan Wali Kota Makassar.
“Jadi secara tegas kami meminta kepada aparat kepolisian untuk tidak memberikan izin aksi mereka,”
“Alasannya adalah 1 Desember 2024 masih dalam suasana pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Apalagi baru baru ini 2 warga Sulsel korban pembunuhan oleh kelompok KKB dapat memicu emosional warga Makassar,”
Untuk diketahui, Dua warga sipil tewas ditembak orang tak dikenal (OTK) di Puncak Jaya Mulia, Papua. Keduanya, Imran (23) dan Asrun Eko Putra (24) merupakan warga asal Sulawesi Selatan yang bekerja sebagai tukang ojek.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Kamis, 21 November 2024, ketika kedua korban tengah mencari motor mereka yang hilang di lokasi kejadian. Tiba-tiba keduanya ditembak di bagian kepala. Jenazah korban telah dievakuasi oleh petugas setempat dan akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Imran merupakan warga Dusun Bonto Kappong, Desa Tinggimae, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, sementara Asrun Eko Putra berasal dari Desa Bontosunggu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar. Mendengar kabar duka ini, keluarga korban tak kuasa menahan kesedihan. (LN)