LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Lembaga anti rasuah di Sulawesi Selatan (Sulsel) mendesak agar pihak kepolisian di wilayah hukum Polda Metro Jaya bertindak dan transparan siapa warga Makassar, Sulawesi Selatan sindikat broker proyek di Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Hal itu diketahui dari Laporan Polisi teregister dengan nomor LP/B/2608/VIII/2024/5PKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA.
Laporan polisi itu dilaporkan oleh T yang mengaku menjadi korban oleh 6 orang berinisial A, I, R, M, S, dan T.
Ke-enam orang itu disebut sebut terduga sindikat broker proyek di Kementerian yang dipimpin Andi Amran Sulaiman. Hal itu dilakukan untuk meraup keuntungan pribadi.
“Yang perlu diketahui oleh publik. Siapa dari ke-enam broker itu yang disebut sebut oleh T, Tiga diantaranya merupakan warga asal Sulsel (Makassar) ini yang perlu diketahui,” tutur Baharuddin. Minggu, (8/9)
“Sebelumnya kan diberitakan dari 6 orang itu. Mereka terbagi dalam dua wilayah Jakarta dan Makassar,” ujar Ketua Umum Lembaga Kontrol Keuangan Negara (LKKN), Baharuddin S.
“Yang asal Makassar ini yang perlu terungkap ke publik,” imbuh Ibar sapaan lain Ketua Umum LKKN
Di Jakarta Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah memerintahkan kepada Inspektur Jenderal (Irjen) untuk melaporkan ke aparat penegak hukum terkait pengaduan T yang telah menjadi korban penipuan.
“Hari ini saya memerintahkan kepada Inspektur Jenderal (Irjen) untuk melaporkan ke aparat penegak hukum terkait pengaduan yang saya terima,” ucap Mentan. Sabtu, 7 September 2024.
“Bahwa ada orang (calo/broker) yang menjanjikan kepada calon penyedia untuk memperoleh pengadaan di Kementan harus menyetor 15-20% dari nilai kontrak,” kata Mentan Amran Sulaiman.
“Saya telah memerintahkan Irjen untuk melakukan pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terkait pengaduan masyarakat yang saya terima sebelum dilaporkan kepada aparat penegak hukum,” jelas Andi Amran Sulaiman. (**)